Industri Manufaktur Diharapkan Dorong Ekonomi di 2021

| Senin, 29/06/2020 06:44 WIB
Industri Manufaktur Diharapkan Dorong Ekonomi di 2021 Industri Makanan dan Minuman (Mamin) (Doc: Pelaku Bisnis)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa menegaskan sektor manufaktur akan menjadi enabler dalam pertumbuhan ekonomi tahun depan karena memiliki forward dan backward linkages yang besar.

“Pada 2021, pertumbuhan sektor manufaktur diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” demikian kutipan dari laman resmi Kementerian Bappenas.

Suharso menjelaskan akibat pandemi ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, salah satunya disebabkan faktor hilangnya jam kerja di berbagai sektor industri. Perbaikan industri manufaktur diharapkan dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi pada 2021.

“Saat ini, terdapat 18,5 juta pekerja di sektor manufaktur. Sebelum pandemi, utilisasi industri manufaktur ini telah mencapai 70 persen. Namun, akibat pandemi Covid-19, utilisasi menurun hingga di angka 30 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut Pandemi Covid-19 juga mengakibatkan pekerja industri manufaktur kehilangan sebanyak 3.700 jam kerja dalam rentang waktu 10 minggu yang berdampak pada penurunan daya beli hingga Rp 74 triliun dari pekerja di industri manufaktur saja. Jika ditotal, maka penurunan daya beli akibat menurunnya jam kerja pada industri manufaktur dan pariwisata dalam 30 minggu mencapai Rp 374,4 triliun.

“Untuk itu, jam kerja tersebutlah yang akan kita pulihkan, lebih mudah untuk dihitung, dan mempunyai impact yang luas,” ujar Menteri Suharso.

Tags : Manufaktur , Jam Kerja

Berita Terkait