Utang Luar Negeri Tembus Rp5.986 Triliun

| Jum'at, 17/07/2020 11:53 WIB
Utang Luar Negeri Tembus Rp5.986 Triliun Mata uang rupiah (Foto: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pada Akhir Mei, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia dilaporkan kembali naik.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi ULN di periode Mei adalah sebesar 404,7 Miliar Dolar AS atau setara dengan Rp5.986 Triliiun. Angka ini tumbuh lebih tinggi 4,8 persen dari Bulan April 2020.

Direktur Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan ULN Indonesia ini terbagi antara ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral)  dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) .

“ULN sektor publik sebesar 194,9 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta sebesar 209,9 miliar dolar AS,” jelas Onny dalam keterangan resminya, Jumat 17 Juli 2020.

Pertumbuhan ULN ini antara lain dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN Pemerintah ataupun swasta. Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan ULN berdenominasi Rupiah.

Peningkatan posisi ULN Pemerintah dipengaruhi oleh arus modal masuk pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan tingginya daya tarik aset keuangan domestik. Selain terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia juga turut mendorong peningkatan ULN Pemerintah.

Sementara untuk peningkatan ULN swasta terdorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan. ULN perusahaan bukan lembaga keuangan meningkat sebesar 8,9% (yoy), di tengah kontraksi ULN lembaga keuangan sebesar 0,8% (yoy).

Beberapa sektor yang memiliki pangsa ULN terbesar adalah sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pertambangan & penggalian, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin (LGA), dan sektor industri pengolahan.

Tags : Utang luar negeri , BI