Tak Semua Pesantren Nikmati Stimulus, Pemerintah Akan Cover 75 Persen

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengumumkan untuk memberi stimulus kepada lembaga pendidikan keagamaan pesantren dengan alokasi sebesar Rp2,6 Triliun. Akan tetapi pihaknya juga menyebut tidak seluruh pesantren akan menikmati bantuan tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenkeu menyampaikan bahwa jumlah lembaga  pesantren di Indonesia saat ini sebanyak 28.231 yang terdiri dari Diniyah formal sebesar 101, Muadalah sebanyak 98, Ma’had Aly sebanyak 46, Kesetaraan sebanyak 1.564, Diniah Takmiliyah sebanyak 82.871 dan LPTQ/TPQ yang berjumlah 149.344.

Bantuan pemerintah ini hanya akan mengcover sekitar 75 persen dari total keseluruhan jenis lembaga pendidikan keagamaan pesantren.

“Varian pendidikan di pesantren sangat banyak sekali, sehingga tidak bisa kami cover khususnya untuk pesantren sekitar 75 persen atau 21 ribu,” Ujar Dirjen Pendis Kemenkeu, Kamaruddin Amin dalam siaran live, 16 Juli 2020.

Sebaliknya ia mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan bagi lembaga pendidikan keagaman non pesantren selama masa covid-19.

Adapun alokasi bantuan ini terdiri dari tiga jenis Bantuan Operasional Pemerintah (BOP). Kategori pertama adalah bantuan bagi 14.906 pondok pesantren kecil sebesar Rp 5 Juta. Kedua, Pondok pesantren sedang sebanyak 4.032 dengan bantuan Rp 40 Juta dan ketiga, kategori pesantren besar dengan total 2.235 akan menerima bantuan sebesar Rp 50 Juta.

“Kategori besar kecilnya pesantren ini tergantung jumlah santrinya, pesantren dengan jumlah santri 500 kebawah dikategorikan ke pesantren kecil, kemudian santri antara 500 sampai 1.500 itu berkategori sedang, dan untuk diatas 1.500 itu berkategori besar,” ujarnya.

Kemenkeu lanjutnya juga akan memberi bantuan kepada 62.153 ribu Diniyah Takmiliyah sebesar 10 Juta, kepada 112.008 Pendidikan Alquran sebesar 10 Juta dan terakhir adalah bantuan pembelajaran daring kepada 14.115 ribu pesantren sebesar 15 Juta per bulan.