6 Negara Masuk ke Jurang Resesi, Lalu Apa Itu Resesi dan Bagaimana Dampaknya ?

| Rabu, 05/08/2020 16:28 WIB
6 Negara Masuk ke Jurang Resesi, Lalu Apa Itu Resesi dan Bagaimana Dampaknya ? Garam Impor. (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak yang luar biasa pada perekonomian negara di seluruh dunia. Beberapa negara besar tercatat telah mengalami resesi sebagai akibat dari lumpuhnya perekonomian di negara tersebut.

Beberapa negara yang masuk ke dalam resesi ini adalah Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Hongkong, Singapura dan Prancis. Keenam negara ini memiliki waktu sulit untuk bertarung dengan inflasi, tingkat pengangguran dan utang luar negeri yang menumpuk.

Lalu, apakah sebenarnya resesi ? dan apa dampaknya bagi suatu negara tersebut.

Definisi Resesi

Forbes mendefinisikan Resesi sebagai kondisi kegiatan ekonomi yang menurun secara signifikan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Para ahli menyatakan resesi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto yang negatif (PDB), tingginya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan penurunan pendapatan manufaktur dalam periode waktu yang panjang.

Meskipun kedengarannya cukup menyeramkan, Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus ekonomi atau irama dan kontraksi yang terjadi dalam ekonomi suatu negara.

 

Penyebab Resesi

Faktor terjadinya resesi ini sangat bervariasi, tergantung ketidakmampuan negara dalam menanggulangi permasalahan ekonomi di sektor mana.

Beberapa fenomena dibawah ini merupakan faktor umum yang dapat menyebabkan resesi di suatu negara:

  1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba. Guncangan ekonomi adalah kondisi mengejutkan yang dapat merusak siklus keuangan. Contohnya pada tahun 1970-an, OPEC memutus pasokan minyak ke AS tanpa peringatan yang menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas transportasi di negara tersebut. Terhentinya aktivitas transportasi ini menganggu jalannya perekenomian AS sehingga berujung resesi. Contoh lainnya adalah wabah pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.
  1. Hutang yang berlebihan. Ketika individu atau perusahaan bisnis mengambil hutang terlalu banyak, maka biaya untuk melunasi hutang dapat meningkat ke titik di mana mereka tidak mampu membayar tagihan mereka. Hal ini dapat menyebabkan gagal bayar utang dan memicu kebangkrutan suatu negara.
  1. Inflasi atau Deflasi yang berlebihan: Inflasi ataupun Deflasi merupakan suatu hal lumrah yang sering terjadi dalam siklus perekonomian. Akan tetapi keduanya harus tetap dijaga agar bergerak dalam kendali. Inflasi berlebihan akan memicu kenaikan harga yang sangat tinggi. Sedangkan deflasi berlebihan dapat mengakibatkan anjloknya harga di pasaran yang tentu merugikan pedagang dan pengusaha kecil seperti petani dan peternak.

 

Dampak Resesi

Jika negara sedang mengalami resesi, maka negara tersebut sudah dipastikan sedang berjuang mengatasi pengangguran karena dalam kondisi tersebut banyak perusahaan memproduksi lebih sedikit produk dan memecat sebagian karyawannya.  

Investasi dalam bentuk saham, obligasi, real estat, dan aset lainnya juga akan tumbuh minus. Individu yang memiliki banyak hutang juga dihadapkan pada kemungkinan tidak dapat membayar, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya rumah dan properti lainnya.

Dalam waktu seperti ini maka Pemerintah harus terus mendukung dunia usaha dengan mengeluarkan stimulus atau bantuan selama krisis, meskipun tidak semua pelaku usaha akan bertahan dengan mudah.

Pemerintah harus  bergerak cepat untuk membuat kebijakan yang dapat menopang bisnis pelaku usaha di negaranya.

Tags : Resesi , Definisi , Negara , Pengangguran

Berita Terkait