Greenpeace: Polusi Udara di Jakarta Sebabkan Kerugian Ekonomi Senilai Rp23 Triliun

| Kamis, 06/08/2020 09:05 WIB
Greenpeace: Polusi Udara di Jakarta Sebabkan Kerugian Ekonomi Senilai Rp23 Triliun Monas dan Polusi yang mengelilingi (Doc: MI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Polusi udara merupakan permasalahan klasik yang terus dialami oleh beberapa kota besar di Indonesia, terutama kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar.

Saat negara sedang dilanda pandemi, pemandangan langit biru seolah menjadi hal positif. Namun, sayangnya langit biru tersebut tidak bertahan lama, bahkan hanya beberapa jam dalam sehari. Langkanya keberadaan langit biru tersebut yang terutama terjadi di Jakarta sangat berkaitan dengan kualitas udara harian yang kualitasnya sangat jauh di bawah standar  WHO.

Greenpeace menilai buruknya kualitas udara  ini dapat menyebabkan ancaman kesehatan masyarakat sekaligus keuangan negara.

Berdasarkan data kualitas udara yang diukur oleh tool yang dibuat oleh Greenpeace Asia Tenggara dan CREA, kerugian ekonomi yang disebabkan oleh polusi udara dapat mencapai Rp23 Triliun terhitung selama periode Januari hingga Juli 2020.

Angka ini melingkupi potensi terjangkitnya individu dengan beberapa penyakit berat yang disebabkan oleh kualitas udara yang buruk, seperti jantung, stroke, ISPA, PPOK, kanker paru, diabetes dan penyakit kronis lainnya yang dapat membebani masyarakat sendiri maupun negara.

Di sisi lain, buruknya kualitas udara juga meningkatkan risiko infeksi dan kematian bagi para penderita Covid-19. Masyarakat yang tinggal di area dengan tingkat polusi udara tinggi berpotensi mengidap penyakit penyerta yang dapat memperparah kondisi kesehatan seseorang apabila terkena Covid-19.

Greenpeace sekali lagi menilai jika Pemerintah lalai dalam mengendalikan polusi udara dan menertibkan sumber-sumber pencemarnya.

“Buruknya kualitas udara yang telah dibiarkan selama bertahun-tahun seharusnya dapat segera diatasi oleh Pemerintah mengingat besarnya biaya kerugian yang juga harus dibayarkan oleh Pemerintah di tengah krisis saat ini,” ungkap Pihak Greenpeace.

Tags : Polusi , Greenpeace , Kerugian

Berita Terkait