Greenpeace Nilai Program PEN Tidak Pro Lingkungan

| Kamis, 17/09/2020 12:48 WIB
Greenpeace Nilai Program PEN Tidak Pro Lingkungan Kebakaran Hutan di Riau (foto: page @jokowi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Greenpeace menilai jika Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang dicanangkan pemerintah tidak Pro Lingkungan. Padahal, menurutnya krisis yang diakibatkan oleh pandemi harusnya menjadi momentum untuk melakukan transformasi jangka panjang.

“Arah pemulihan ekonomi masih didasarkan pada proses business as usual seperti saat kondisi normal. Pelestarian lingkungan belum menjadi pertimbangan yang penting dalam kebijakan,” ungkap Greenpeace dalam keterangannya, 16 September 2020.

Sejarah mencatat bahwa pada krisis keuangan global di tahun 2008, emisi rumah kaca global turun dengan presentase 1,4 %. Akan tetapi, seiring pemulihan ekonomi yang terjadi di tahun berikutnya, emisi rumah kaca meningkat tak terkendali sebagai akibat dari aktivitas pembakaran bahan bakar fosil dan industri semen yang tumbuh sekitar 5,9 %.

Indonesia diketahui adalah salah satu negara penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar di dunia. Bahkan, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global sebesar 29% pada tahun 2030.

“Indonesia memainkan peran penting karena merupakan salah satu negara dengan hutan terbesar di dunia dengan komitmen internasional yang kuat untuk melindungi hutannya, namun Indonesia terus menghadapi perusakan hutan hujan dan lahan gambut yang kaya karbon untuk perkebunan kelapa sawit dan kertas,” ucapnya.

Kerusakan lingkungan yang semakin tidak diprioritaskan ini hanya akan memperburuk keadaan, terutama pada saat pandemi dengan mempercepat laju penularan covid sebagai akibat dari polusi udara yang semakin memburuk.

“Padahal kita tahu dari sejumlah kajian, pandemi Covid-19 berkaitan erat dengan perubahan besar yang terjadi di alam kita,” ungkapnya.

“Pembangunan ekonomi yang terus mengabaikan lingkungan ini akan memberikan dampak yang sangat buruk dan negatif bagi manusia dan perekonomian,” tukasnya.

Tags : PEN , Greenpeace , Pro Lingkungan