INDEF Sebut Struktur APBN 2021 Masih ‘Sakit’

| Selasa, 24/11/2020 09:03 WIB
INDEF Sebut Struktur APBN 2021 Masih ‘Sakit’ Ilustrasi. APBN 2021(Doc: EWN)

RADARBANGSA.COM - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai jika struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 masih dalam kondisi sakit sebagai akibat dari dampak pandemi.

“Kami melihat APBN 2021 kondisinya masih dalam kondisi masih ‘sakit’ dan itu memang perlu penyembuhan,” ungkap Direktur eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad dalam webiner daring, Senin 23 November 2020.

Ia menjelaskan, penilaian ini berdasarkan dari pendapatan negara yang masih jauh dari normal. Jika dibandingkan sebelum pandemi, pendapatan negara biasanya mencapai lebih dari Rp 2.200 Triliun namun di APBN 2021, pendapatan negara hanya ditarget di Rp 1.742 Triliun.

“Tentu saja penurunan terbesar berasal dari pajak yang minus 22,6 persen dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang minus 18,7 persen,” kata Tauhid.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika di APBN 2021 belanja negara ditingkatkan sebesar 8,3 persen menjadi Rp 2.750 Triliun dari yang tadinya Rp 2.540 Triliun.

Akan tetapi jika dilihat lebih seksama yang ditingkatkan hanya anggaran belanja pemerintah pusat (belanja K/L atau non K/L) sebesar 13,5 dan 19,2 persen. Sedang anggaran transfer ke daerah dan dana desa justru dikurangi sebesar minus 7,8 persen dan 0 persen.

“Disini belanja pusat seperti menjadi “jalan penyelamat” dan rupanya ransfer ke daerah dan dana desa itu agak sedikit ditinggalkan, meskipun kalo dibandingkan dengan perpres 72 terjadi peningkatan,” tandasnya.

Terakhir, INDEF menyoroti masalah target pertumbuhan ekonomi 2021 yang mencapai 3 persen.

Tauhid menilai hal ini tidak efektif mengingat alokasi defisit 2021 terlalu besar ditambah dengan proyeksi tambahan utang di 2021. 

“Kalo kita lihat pertumbuhan di 2021 sebesar 3 persen maka tidak worth it terhadap upaya alokasi defisit yang sedemikian besar yang mencapai Rp 1.006,4 Triliun,” tandasnya.

Tags : INDEF , APBN 2021

Berita Terkait