Utang Luar Negeri Tembus Rp 6.122 Triliun

| Selasa, 15/12/2020 10:48 WIB
Utang Luar Negeri Tembus Rp 6.122 Triliun Utang Luar Negeri tumbuh 3,3 persen (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri Indonesia (ULN) pada Oktober menembus 413,4 Miliar Dolar AS atau setara dengan Rp 6.122 Triliun (Kurs 14.100)

Direktur Eksekutif BI, Erwin Haryono mengatakan ULN ini terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar 202,6 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 210,8 miliar dolar AS.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar 3,3% (yoy),” ungkap Erwin dalam laporannya, Selasa 15 Desember 2020.

Meskipun demikian Erwin mengatakan jika ULN kali ini tumbuh melambat sebesar 3,3 % dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8% (yoy).

Hal ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan ULN Pemerintah.

“ULN Pemerintah tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Di bulan Oktober 2020, ULN Pemerintah tercatat sebesar 199,8 miliar dolar AS atau tumbuh 0,3% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan September 2020 sebesar 1,6% (yoy),” papar Erwin

Perlambatan pertumbuhan ini diakibatkam oleh pembayaran pinjaman luar negeri Pemerintah di tengah kembalinya aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor yang tetap terjaga terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

Sementara itu ULN swasta tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Pertumbuhan ULN swasta pada akhir bulan Oktober 2020 tercatat 6,4% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1% (yoy), jata Erwin.

Perkembangan ini didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) sebesar 0,1% (yoy), setelah mencatat kontraksi 0,9% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) relatif stabil sebesar 8,3% (yoy).

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” demikian ungkap Erwin.

 

 

 

Tags : Rupiah , utang luar negeri