Kemendag: Kenaikan Harga Kedelai Ikuti Perkembangan Dunia

| Senin, 01/02/2021 11:54 WIB
Kemendag: Kenaikan Harga Kedelai Ikuti Perkembangan Dunia Harga Kedelai Diprediksi Naik hingga Mei (Foto: Times Indonesia)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah menegaskan jika kenaikan harga kedelai saat ini merupakan dampak dari naiknya harga kedelai di tingkat dunia.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan jika kenaikan harga ini tidak bisa dihindari. Sebabnya, mayoritas kebutuhan kedelai Indonesia masih dipenuhi melalui impor.

“Kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” ungkap Syailendra dalam keterangannya, Minggu 31 Januari 2021.

Mencatat dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada Desember 2020 masih sebesar USD 13,12/bushels untuk penyediaan pada Januari 2021. Pada saat ini, harganya telah naik 4,42 persen menjadi USD 13,7/bushels untuk penyediaan kedelai pada Februari. Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.

Menurut Syailendra, saat ini harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe secara umum berada di kisaran Rp9.100/kg s.d. Rp9.200/kg. Adapun harga kedelai impor pada bulan Februari diperkirakan menjadi berkisar Rp9.500/kg di tingkat pengrajin tahu dan tempe.

Selain itu, akan dapat terjadi penyesuaian kembali harga tahu yang sebelumnya Rp600/potong menjadi berkisar Rp650/potong dan harga tempe yang sebelumnya Rp15.000/kg menjadi berkisar Rp16.000/kg.

Untuk selanjutnya, Kemendag akan memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga, guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.

Tags : Kemendag , Harga Kedelai Naik