Spotify Bidik Negara Berkembang Untuk Ekpansi Bisnis

| Selasa, 23/02/2021 16:01 WIB
Spotify Bidik Negara Berkembang Untuk Ekpansi Bisnis Spotify (Doc: BBC)

RADARBANGSA.COM – Spotify dikabarkan akan melakukan ekspansi ke 85 pasar baru yang terletak di Asia, Afrika dan Kepulauan Karibia.

Perusahaan layanan musik asal Swedia ini khusunya membidik negara berkembang untuk mengembangkan bisnis layanan musiknya.

“Bersama-sama pasar ini mewakili lebih dari satu miliar orang, dengan hampir setengah dari mereka sudah menggunakan internet. Beberapa tempat yang kami tuju seperti Bangladesh, Pakistan, dan Nigeria memiliki populasi internet yang tumbuh paling cepat di dunia,” kata juru bicara Spotify, Alex Norstrom mengutip dari laman BBC, Selasa 23 Februari 2021.

Sejalan dengan hal itu, perusahaan juga akan mengeluarkan layanan berlangganan dengan kualitas suara yang lebih tinggi dan pasar periklanan baru untuk podcast.

 

Layanan Podcast

Podcast sejauh ini adalah bagian penting dari strategi Spotify, karena perusahaan mencoba membedakan diri dari pesaing.

Sebelumnya, perusahaan telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk meningkatkan jangkauan podcastnya, yang sekarang memiliki lebih dari 2,2 juta judul.

Namun Spotify terus melakukan inovasi terkait layanan podcast, misalnya saja pada Senin, perusahaan mengumumkan kesepakatan untuk beberapa seri podcast dengan AGBO, sebuah perusahaan yang dipimpin oleh pembuat film seperti "Avengers: Infinity War".

Itu juga menandatangani kesepakatan dengan Warner Bros dan DC untuk berbagai podcast dengan naskah naratif, dan acara baru dari perusahaan produksi Barack dan Michelle Obama yang menampilkan Bruce Springsteen.

Sementara itu, Direktur perusahaan penasihat teknologi Veqtor8, Andrew Milroy menilai dalam upaya untuk mempertahankan posisinya sebagai "pemimpin kategori" dalam audio, Spotify banyak melakukan diversifikasi ke bidang-bidang seperti podcast, buku audio, dan meditasi.

Spotify sempat mengaku enggan jika menaikkan harga langganannya karena meningkatnya persaingan. Sehingga peningkatan pendapatan akan bergantung pada pelanggan baru atau jenis konten yang berbeda.

"Mereka menghadapi ancaman signifikan dari Apple, Amazon dan Google, dan mereka ingin memperluas pembeda mereka dan menambahkan lebih banyak lokalisasi di pasar tempat mereka beroperasi," tutupnya.

Tags : Spotify , Podcast Spotify

Berita Terkait