PMI Manufaktur Indonesia Turun Level ke 53

| Kamis, 01/07/2021 19:21 WIB
PMI Manufaktur Indonesia Turun Level ke 53 Industri Makanan dan Minuman (Mamin) (Doc: Pelaku Bisnis)

RADARBANGSA.COMPurchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Juni turun ke level 53,5. Meskipun masih di level ekspansif namun level ini turun ke posisi 55,3 dari Bulan Mei. 

Penurunan posisi PMI Manufaktur ini dirilis oleh IHS Markit. Beberapa negara tetangga juga dilaporkan mengalami penurunan PMI, seperti Malaysia turun ke posisi 39,9 Singapura turun ke posisi 46,5 dan Vietnam turun ke posisi 44,1.

Kendati demikian Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya tetap bersyukur lantaran PMI Manufaktur Indonesia bertahan di level ekspansif.

“Kita perlu bersyukur bahwa sektor industri manufaktur masih ekspansif. Artinya, masih ada gairah usaha di tengah dampak peningkatan kasus Covid-19,” kata Agus di Jakarta, Kamis 1 Juli 2021.

Menperin menegaskan, pihaknya proaktif mengingatkan kepada para pelaku industri untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, pelaksanaan kebijakan untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional harus jalan beriringan. Kesehatan dan ekonomi sama-sama menjadi prioritas,” tuturnya.

Agus tetap optimistis, ekonomi nasional akan tumbuh positif pada kuartal II tahun ini. Keyakinan ini didasari oleh sejumlah indikator, termasuk dari kinerja sektor industri manufaktur.

“Dalam delapan bulan terakhir, PMI manufaktur Indonesia terus berada di atas angka 50. Artinya, industri manufaktur di dalam negeri berada dalam level ekspansif, bahkan agresif. Pertumbuhan industri diharapkan akan mencapai titik positif pada kuartal II tahun ini,” paparnya.

 

 

Merujuk data IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia bulan Juni ini masih lebih tinggi dibanding PMI manufaktur ASEAN yang berada di level 49,0. Selain itu, PMI manufaktur Indonesia juga mengungguli PMI manufaktur Filipina (50,8), Thailand (49,5), China (51,3), Jepang (52,4), dan India (50,8).

 

Tags : PMI Manufaktur , PMI Ekspansif

Berita Terkait