Perkuat Identitas Budaya Using, Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Usung Tema Nglukat

| Selasa, 08/07/2025 19:01 WIB
Perkuat Identitas Budaya Using, Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Usung Tema Nglukat Banyuwangi Ethno Carnival 2025. (Foto: athlasphotowork)

RADARBANGSA.COM - Ajang tahunan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 siap kembali memukau publik pada 12 Juli mendatang, dengan mengusung tema “Nglukat: Tradition Ritual of Usingnese”. Tema ini menggali kekayaan filosofi dan tahapan penting dalam siklus hidup masyarakat Using, suku asli Banyuwangi.

Rangkaian ritual adat yang diangkat dalam BEC tahun ini mencakup berbagai tradisi, mulai dari Selapan (upacara bayi 35 hari), Mudun Lemah (ritual bagi ibu hamil), Mitoni (ritual tujuh bulan kehamilan), Sunatan, prosesi pernikahan seperti Lamaran dan Pengantin, hingga Semoyo Buyut, yakni ritual permohonan keselamatan dan berkah. Seluruh tahapan ini akan diwujudkan dalam bentuk kostum dan koreografi yang khas dalam parade karnaval.

“BEC tahun ini kami harapkan bisa semakin memperkuat identitas budaya Using, sekaligus menjadi atraksi wisata yang membanggakan di kancah nasional dan internasional,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofiq, Senin (7/7/2025).

Ia menambahkan, BEC 2025 kembali masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang menegaskan posisi BEC sebagai salah satu event budaya berskala nasional. “Pengakuan ini menegaskan posisi BEC sebagai event budaya berskala nasional yang tak hanya menampilkan kekayaan lokal, tapi juga menarik wisatawan dari berbagai daerah,” tutur Rofiq.

Sebanyak 100 peserta ditargetkan akan tampil dalam BEC tahun ini. Mereka diseleksi melalui audisi terbuka yang telah digelar di empat lokasi berbeda: Kecamatan Srono (6 Mei), Bangorejo (7 Mei), Genteng (8 Mei), dan terakhir di Kantor Disbudpar Banyuwangi pada 14 Mei 2025.

Dalam proses audisi, panitia menetapkan sejumlah kriteria seperti tinggi badan minimal—165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita—serta kemampuan dasar menari dan modeling. Penilaian peserta meliputi fashion dance, ekspresi, catwalk, dan gerak tari dasar.

Guna mendorong kreativitas, panitia juga memberikan subsidi sebesar Rp1.500.000 untuk setiap peserta terpilih dalam pembuatan kostum. “Kami berharap peserta bisa merancang kostum secara kreatif, sehingga pertunjukan tahun ini semakin memukau,” kata Rofiq.

Puncak karnaval akan menempuh rute sepanjang 2,5 kilometer, dimulai dari Alun-Alun Blambangan hingga Kantor Bupati Banyuwangi. Tak hanya itu, rangkaian acara BEC 2025 juga akan dilengkapi dengan BEC Event Fashion yang berlangsung pada 11–13 Juli 2025 di Taman Blambangan, menampilkan eksplorasi visual budaya lokal dalam bentuk busana.

Dengan mengangkat warisan budaya Using melalui tema "Nglukat", BEC 2025 diharapkan mampu mengukuhkan kembali citra Banyuwangi sebagai pusat etnografi kreatif yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Tags : Banyuwangi Ethno Carnival , Budaya Using , Nglukat

Berita Terkait