Indonesia Harus Bekerja Dua Kali Lipat Untuk Turunkan Target Emisi

| Rabu, 15/09/2021 16:17 WIB
Indonesia Harus Bekerja Dua Kali Lipat Untuk Turunkan Target Emisi Pembuangan Gas oleh PLTU Sebabkan Polusi Udara (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Caroline Chua, Pegawai Senior BloombergNEF, menyatakan bahwa Indonesia harus memompa kinerjanya dua kali lipat untuk mencapai target emisi karbon dalam kesepakatan paris agreement.

Dalam laporan yang ditulis oleh Chua, untuk sampai ke target 23% pada tahun 2025, Indonesia dapat memanfaatkan energi surya seperti solar.

“Target energi terbarukan Indonesia sebesar 23% dapat dicapai dengan memasang solar PV sebesar 18 – 23 GW. Solar sendiri dapat membantu Indonesia memenuhi target 2025 karena dapat digunakan dengan cepat dan teknologinya sudah tersedia dan semakin murah dari waktu ke waktu,” katanya, seperti dikutip Rabu 15 September 2021.

Menurut Peneliti Institute for Essential Services Reform (IESR), Daniel Kurniawan bahwa harga tenaga surya juga semakin kompetitif, dan di masa depan akan mengalahkan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Saat ini tarif solar di Indonesia pun turun 76% dari 25 sen/kWh di 2015 menjadi 5,81 sen/kWh di 2020. Lebih lanjut, minat pasar untuk energi surya juga mulai berkembang di Indonesia.

“Tantangannya di sini benar-benar untuk mereplikasi pengadaan solar. Saya pikir pasar sudah mengirimkan sinyal kuat bahwa mereka tertarik dengan Indonesia dan itu bisa dicapai. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana Indonesia dapat berpikir tidak hanya untuk mencapai target energi terbarukan tetapi juga untuk meng-dekarbonisasi sistem energinya,” katanya.

Awal tahun ini, PLN mengumumkan bahwa perusahaan setrum plat merah ini akan menjadi emisi nol bersih pada tahun 2060. Dalam draf baru RUPTL, rencana untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara lama disertakan.

“PLN menyiapkan roadmap menjadi net zero-emission pada 2060. Dalam RUPTL baru kami juga memberikan ruang lebih untuk energi terbarukan dan memasukkan rencana pensiun PLTU batu bara. Menurut kami, semua PLTU batubara akan kami pensiunkan pada tahun 2056 dan akhirnya mencapai net zero-emission pada tahun 2060,” jelas Zainal Arifin, Executive Vice President Engineering, and Technology PT PLN beberapa waktu lalu.

IESR menilai komitmen mencapai net zero-emission telah diperbarui, namun Indonesia perlu memastikan dalam perencanaan yang konkrit, sehingga seluruh pemangku kepentingan dapat memanfaatkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia untuk kepentingan bersama dalam yang lebih besar

Tags : Emisi Karbon , Energi Surya

Berita Terkait