Harga Bahan Bakar Melonjak di Seluruh Asia

| Rabu, 06/10/2021 19:01 WIB
Harga Bahan Bakar Melonjak di Seluruh Asia Pembuangan Gas oleh PLTU (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Pembeli Asia membayar mahal untuk berbagai bahan bakar yang dapat dimasukkan ke ketel uap atau turbin pembangkit listrik. Mereka harus mencari alternatif untuk pengganti gas alam yang semakin mahal.

Krisis listrik mengguncang pasar energi dari Eropa hingga Asia. Bahan bakar yang dapat digunakan untuk pemanas atau pembangkit listrik, seperti propana, solar dan bahan bakar minyak sangat dicari.

Mengutip Reuters, Goldman Sachs Group Inc memperkirakan krisis akan mendorong konsumsi minyak mentah yang lebih besar akhir tahun ini. China telah memerintahkan perusahaan milik negara untuk mengamankan pasokan energi untuk musim dingin dengan segala cara.

Di Asia, harga propana - produk minyak yang biasanya digunakan untuk memasak atau membuat plastik - telah melonjak ke level tertinggi, setidaknya sejak 2016. Sementara itu harga bahan bakar minyak baru-baru ini naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Pengilangan minyak mendapat tambahan keuntungan dari krisis, dengan mengonversi minyak menjadi solar yang mencapai level tertinggi sejak Januari 2020, sebelum menghilangnya permintaan karena pandemi

Krisis listrik disebabkan oleh melonjaknya harga bahan bakar pembangkit listrik, seperti batubara dan gas alam cair.

Biaya bahan bakar LNG di Asia telah melonjak ke rekor tertinggi, meskipun itu tidak menyurutkan China untuk membeli demi mengamankan stok energinya.

Menurut Serena Huang, analis utama Asia di Vortexa Ltd., pasokan LPG yang lebih ketat - yang mencakup propana dan butana - telah berkontribusi pada harga yang lebih tinggi.

Pemasok LPG terkemuka Arab Saudi juga telah menaikkan harga ke level tertinggi dalam tujuh tahun.

“Pembelian LPG importir Asia kemungkinan akan meningkat menjelang musim dingin,” kata Sam Sng, analis senior di konsultan industri FGE,. Persediaan di Jepang “cukup rendah”, sementara permintaan untuk pencampuran LPG dengan LNG akan meningkat di Korea Selatan selama beberapa bulan ke depan,” imbuhnya.

Persediaan bahan bakar minyak juga semakin menipis. Di pusat penyimpanan Singapura, persediaan yang biasanya digunakan untuk menggerakkan kapal atau sebagai cadangan darurat untuk gas alam, telah menyusut ke level terendah dalam dua tahun.

Pakistan dan Bangladesh telah menjadi pembeli utama di Asia Selatan dengan mengambil pasokan untuk menggantikan LNG yang lebih mahal.

Tags : LNG , Bahan Bakar

Berita Terkait