Terlilit Utang, Garuda Indonesia Lakukan Negoisasi Dengan Kreditor

RADARBANGSA.COM - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) saat ini tengah melakukan restrukturasi utang dan negosiasi dengan para kreditor.
Berdasarkan keterbukaan informasi GIAA yang dipublikasi di Jakarta, Selasa malam, manajemen Garuda memastikan bahwa sejauh ini pihaknya tengah melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya mengakselerasi pemulihan kinerja, dengan fokus utama pada perbaikan fundamental perseroan.
Perbaikan fundamental akan dilakukan GIAA pmelalui penguatan berbasis performa finansial maupun fokus pada model bisnis jangka panjang, seperti menjalankan program restrukturisasi.
“Upaya tersebut turut kami intensifkan melalui berbagai upaya langkah penunjang perbaikan kinerja, khususnya dari aspek operasional penerbangan," sebut manajemen GIAA.
Sehingga, sampai saat ini belum ada informasi secara resmi yang diterima GIAA sehubungan kabar yang menyebutkan perseroan akan mengambil opsi pailit terkait penyelesaian masalah utang.
Perlu diketahui, per 30 Juni 2021 jumlah liabilitas GIAA mencapai USD12,96 miliar dan perseroan juga mencatatkan rugi bersih Rp898,66 juta.
Keterangan resmi GIAA menyebutkan, saat ini perseroan dan Kementerian BUMN masih melakukan diskusi yang berkaitan dengan rencana restrukturisasi utang selaras dengan proses PKPU yang sedang berjalan, serta membahas upaya mendorong percepatan pemulihan kinerja GIAA.
"Proses restrukturisasi keuangan, di dalamnya meliputi restrukturisasi utang yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh beberapa konsultan pendamping. Sampai dengan saat ini, prosesnya masih terus berlanjut dan merupakan fokus utama perseroan," demikian disampaikan GIAA.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Stefano Pioli Resmi Jadi Pelatih Fiorentina
-
Sambut Gelaran BEC 2025, PT KAI Daop 9 Jember Beri Diskon Tiket Kereta Api
-
Hari Koperasi ke-78, Bupati Madiun Resmikan 206 Koperasi Desa Merah Putih
-
MotoGP 2025: Marc Marquez Juara Sprint Race di Jerman Usai Asapi Bezzecchi
-
Mentan Ingatkan Penyaluran Beras SPHP Harus Tepat Sasaran