Inflasi Tinggi dan Ekonomi Melambat, AS Berpeluang Resesi

| Selasa, 26/07/2022 12:25 WIB
Inflasi Tinggi dan Ekonomi Melambat, AS Berpeluang Resesi Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (gambar: gurupendidikan.co.id)

RADARBANGSA.COM – Negara Paman Sam baru saja merilis data terbaru terkait kondisi ekonomi negaranya.

Data tersebut menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi, dengan fenomena inflasi yang tetap tinggi, dan klaim tunjangan pengangguran yang melesat ke level tertinggi selama delapan bulan.

Melansir Reuters, Pemerintah AS sudah mewaspadai terhadap fenomena resesi yang akan menerjang negara adidaya itu.

Bank Sentral AS, The Federal Reserve telah memberi sinyal untuk pekan lalu untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan Rabu.

Kenaikan sebesar itu secara efektif akan mengakhiri dukungan ekonomi era pandemi.

Menurut Fedwatch Tool CME, ekspektasi Bank Sentral untuk kenaikan 75 basis poin dari Fed tercatat sekitar 75%, dengan peluang 25% untuk kenaikan 100 basis poin.

"Semua orang memperkirakan kenaikan 75 persen,” kata Juru Bicara dari Fedwatch Tool CME, dikutip Reuters, Selasa 26 Juli 2022.

Dampaknya, peluang terjadinya resesi di AS adalah pelemahan mata uang dollar AS terhadap mata uang lainnya.

Adapun peluang resesi saat ini ditandai dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka pendek yang lebih tinggi dibandingkan tingkat imbal hasil obligasi jangka panjangnya.

Bila peluang resesi membesar, the Fed akan mengerem kenaikan suku bunga acuannya.

Terhadap Indonesia, peluang resesi AS akan berimbas pada penguatan rupiah yang masih di area Rp15.000. Namun demikian sentimen bertolak belakang juga datang dari kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.

Tags : Inflasi AS , Resesi

Berita Terkait