Kurs Rupiah Tertekan ke Rp15.627 per Dolar AS

| Rabu, 02/11/2022 09:41 WIB
Kurs Rupiah Tertekan ke Rp15.627 per Dolar AS Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar yang ditransaksikan antarbank pada Hari Rabu Siang melemah.

Mengutip Data Bloomberg, Pukul 09.38 Rupiah melemah 0,19 persen ke posisi Rp15.656 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan sebelumnya di Rp15.627 per dolar AS.

The Federal Reserve dan Bank of England diprediksi sama sama menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin dalam minggu ini. Gejolak ekonomi global yang tinggi diperkirakan akan berpengaruh pada volatilita rupiah sepanjang pekan ini.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro, mengatakan di tengah gejolak ekonomi global yang masih tinggi setidaknya ada lima kondisi yang harus diantisipasi oleh pelaku pasar saat ini. Yaitu risiko perlambatan ekonomi global, inflasi dunia yang  tinggi karena tensi geopolitik yang berlanjut dan rantai pasokan global yang terganggu, kenaikan suku bunga acuan, kenaikan indeks dolar, dan potensi terjadinya capital flight.

"Normalisasi kebijakan di global masih terus berlanjut seiring dengan mayoritas bank sentral global yang masih menaikkan suku bunga acuannya secara agresif," kata Andry seperti dikutip, Rabu 2 November 2022.

Minggu lalu, Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps menjadi 2% sesuai dengan ekspektasi pasar. ECB juga menyampaikan masih akan menaikkan suku bunga acuannya sepanjang inflasi yang masih tinggi. 

"Inflasi Uni Eropa saat ini berada di level 9,9% per September 2022 dan perkiraan pasar untuk Oktober 2022 akan sebesar 10,2% sehingga ini akan menjadi alasan bagi Bank Sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga acuannya," ujar Andry.

Pada pekan ini, pelaku pasar akan mengantisipasi hasil FOMC meeting 1-2 November 2022 dan juga BOE meeting pada 3 November 2022. "Kedua Bank Sentral ini diperkirakan akan sama-sama menaikkan suku bunga acuannya masing-masing sebesar 75 bps pada bulan ini," jelas Andry.

Tags : Kurs , Rupiah , Dolar AS