Stok CPO Global Menyusut, Harga Diperkirakan Naik

| Senin, 19/12/2022 13:34 WIB
Stok CPO Global Menyusut, Harga Diperkirakan Naik Sektor Perkebunan Kelapa Sawit (Doc: Indonesia)

RADARBANGSA.COM - Minyak sawit (CPO) diperkirakan diperdagangkan antara 3.500 dan 5.000 ringgit per ton mulai sekarang hingga akhir Mei, karena stok di dua negara produsen utama komoditas tersebut menipis.

"Stok Malaysia akan menyusut hingga Mei 2023 dan akan berada di bawah 2 juta ton. Program (pencampuran) B35 Indonesia dapat membuat stok terbatas pada semester pertama 2023," kata analis industry, Dorab Mistry dikutip Reuters, Senin 19 Desember 2022.

Stok CPO pada akhir November turun untuk pertama kalinya dalam enam bulan menjadi 2,29 juta ton, karena produksi merosot di tengah sedikit peningkatan ekspor.

Sementara di Indonesia, produsen CPO terbesar di dunia, memutuskan untuk meningkatkan campuran biodiesel wajib menjadi 35% mulai 1 Januari 2023, dari 30% saat ini untuk mengurangi impor bahan bakar di tengah harga energi global yang tinggi dan peralihan ke energi yang lebih bersih.

Adapun saat ini kontrak patokan CPO untuk pengiriman Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup pada posisi 3.917 ringgit (USD885,80) per ton, Jumat.

CPO diperdagangkan dengan diskon besar-besaran untuk menyaingi minyak kedelai (soyoil) dalam beberapa bulan terakhir dan menguasai pangsa pasar di negara-negara

Tags : Stok CPO , Malaysia , Indonesia

Berita Terkait