Stok CPO Global Menyusut, Harga Diperkirakan Naik
RADARBANGSA.COM - Minyak sawit (CPO) diperkirakan diperdagangkan antara 3.500 dan 5.000 ringgit per ton mulai sekarang hingga akhir Mei, karena stok di dua negara produsen utama komoditas tersebut menipis.
"Stok Malaysia akan menyusut hingga Mei 2023 dan akan berada di bawah 2 juta ton. Program (pencampuran) B35 Indonesia dapat membuat stok terbatas pada semester pertama 2023," kata analis industry, Dorab Mistry dikutip Reuters, Senin 19 Desember 2022.
Stok CPO pada akhir November turun untuk pertama kalinya dalam enam bulan menjadi 2,29 juta ton, karena produksi merosot di tengah sedikit peningkatan ekspor.
Sementara di Indonesia, produsen CPO terbesar di dunia, memutuskan untuk meningkatkan campuran biodiesel wajib menjadi 35% mulai 1 Januari 2023, dari 30% saat ini untuk mengurangi impor bahan bakar di tengah harga energi global yang tinggi dan peralihan ke energi yang lebih bersih.
Adapun saat ini kontrak patokan CPO untuk pengiriman Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup pada posisi 3.917 ringgit (USD885,80) per ton, Jumat.
CPO diperdagangkan dengan diskon besar-besaran untuk menyaingi minyak kedelai (soyoil) dalam beberapa bulan terakhir dan menguasai pangsa pasar di negara-negara
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
BNPB Imbau Masyarakat Daerah Longsor Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
-
Polisi Ungkap Omzet Judi Online yang Dibongkar Capai Rp30 Miliar
-
Taklukan KSPSI 1973, FSP RTMM Juara Bulutangkis Pekan Olahraga Buruh Tangerang
-
Kuartal Pertama 2024, Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Pusat Telah Belanjakan Rp427 Triliun
-
Pemkot Tangerang Raih Pengharggan Pemerintah Daerah Terbaik