Produk Pertambangan Dorong Peningkatan Ekspor di Agustus 2023

| Selasa, 19/09/2023 12:08 WIB
Produk Pertambangan Dorong Peningkatan Ekspor di Agustus 2023 Maret 2020, HPE Pertambangan Menurun Akibat Corona (Foto: M.KBR.ID)

RADARBANGSA.COM - Ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai USD 22,00 miliar atau naik sebesar 5,47 persen dibanding Juli 2023 (MoM). Peningkatan ekspor bulan Agustus ini didorong tumbuhnya ekspor nonmigas sebesar 5,35 persen dan ekspor migas yang naik 7,50 persen (MoM).

Sektor pertambangan menjadi sektor yang mengalami kenaikan ekspor tertinggi sebesar 15,37 persen, disusul sektor migas sebesar 7,50 persen, pertanian sebesar 3,36 persen, dan industri sebesar 3,22 persen (MoM).

Beberapa produk utama ekspor nonmigas yang meningkat pada Agustus 2023 antara lain bijih logam, terak dan abu (HS 26) naik 223,50 persen; pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) naik 46,16 persen; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) naik 30,66 persen; kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) naik 8,08 persen; serta lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) naik 7,56 persen (MoM).

Di tengah peningkatan ekspor bulan Agustus 2023, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami penurunan signifikan, di antaranya barang dari besi baja (HS 73) yang turun 45,57 persen; timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 30,81 persen; nikel dan barang daripadanya (HS 75) turun 13,63 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) turun 8,85 persen; serta bahan bakar mineral (HS 27) turun 8,42 persen (MoM).

Negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 adalah Tiongkok dengan nilai ekspor mencapai USD 5,38 miliar, Amerika Serikat (USD 2,13 miliar), dan India (USD 1,84 miliar). Di samping ketiga negara tersebut, ASEAN merupakan mitra dagang yang penting dan merupakan kawasan tujuan ekspor yang potensial bagi Indonesia. Pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke ASEAN mencapai 18,47 persen pada Agustus tahun ini.

“Menjelang KTT ASEAN yang diselenggarakan pada awal September 2023, kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 ke kawasan ASEAN meningkat sebesar 5,98 persen (MoM), terutama didorong peningkatan ekspor ke Filipina dan Myanmar yang naik masing-masing sebesar 14,11 persen dan 22,58 persen (MoM),” ungkap Mendag.

Beberapa pasar tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami peningkatan terbesar di bulan Agustus 2023 adalah Jerman yang naik 50,10 persen, Federasi Rusia naik 30,74 persen; Afrika Selatan naik 28,86 persen; Australia naik 22,92 persen; serta Korea Selatan naik 21,62 persen (MoM).

Ditinjau dari kawasan, peningkatan ekspor terbesar terjadi ke beberapa kawasan seperti Asia Tengah yang naik 324,47 persen; Afrika Utara naik 95,07 persen; Afrika Timur naik 40,00 persen; Afrika Tengah naik 36,79 persen; serta Eropa Timur naik 33,88 persen (MoM).
Secara kumulatif, ekspor selama periode Januari--Agustus 2023 mencapai USD 171,52 miliar, turun 11,85 persen dari periode yang sama tahun 2022 (YoY). Penurunan nilai ekspor tersebut didorong oleh melemahnya ekspor nonmigas sebesar 12,27 persen dan ekspor migas sebesar 4,66 persen YoY.

“Meskipun tren surplus neraca perdagangan masih berlanjut hingga Agustus 2023, Indonesia perlu mewaspadai penyusutan surplus perdagangan seiring dengan melemahnya harga komoditas di pasar global dan penurunan ekspor komoditas dibanding tahun lalu. Untuk mempertahankan surplus perdagangan di tahun ini, Kementerian Perdagangan melakukan upaya-upaya untuk mendorong ekspor bernilai tambah tinggi dan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional,” imbuh Mendag Mendag Zulfkili Hasan.

Tags : Ekspor , pertambangan

Berita Terkait