Gejolak Timur Tengah, Rupiah Nyaris Melemah ke Rp 16.000 per Dolar AS

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mengakui telah melakukan intervensi dengan "intensitas yang sedikit lebih tinggi" di pasar valuta asing dan pasar forward non-deliverable domestik untuk menghindari volatilitas rupiah yang "ekstrem".
Pengakuan itu disampaikan Kepala Manajemen Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, seperti dilansir Reuters, Senin 23 Oktober 2023.
Untuk diketahui, rupiah sempat terperosok ke level terendah baru dalam 3 tahun di 15.892 per dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini.
"Depresiasi rupiah kali ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap konflik Timur Tengah, pengetatan moneter AS, serta kekhawatiran terhadap kinerja perekonomian Uni Eropa dan Tiongkok," papar Edi.
Empat hari sebelumnya, Kamis, BI mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk mencoba menahan penurunan nilai tukar rupiah. Kenaikan ini adalah yang kedua kali setelah pada Januari lalu BI juga menaikkan sebesar 25 bps.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Bulog Siap Salurkan Bantuan Pangan Beras kepada 18,27 Juta Penerima
-
Pramono Ungkap Alasan Perbanyak Taman dan Fasilitas Olahaga di Jakarta
-
Naik Rp13.000, Emas Antam Dijual Rp1,919 Juta per Gram
-
Sumenep Tawarkan Pesona Wisata Alam dan Budaya yang Memikat
-
Tumbangkan Unggulan Pertama, Anisimova Melaju ke Final Wimbledon