ICP Minyak Mentah Turun Jadi US$86,72 per Barel

| Jum'at, 10/11/2023 18:51 WIB
ICP Minyak Mentah Turun Jadi US$86,72 per Barel Ilustrasi: Harga Minyak Rebound 2% (Foto: Wajibbaca)

RADARBANGSA.COM - Harga minyak mentah Indonesia pada bulan Oktober 2023 rata - rata dibanderol di harga US$86,72 per barel. Harga tersebut mengalami penurunan dari yang sebelumnya US$90,17 di September 2023. 

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional adalah kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global, penurunan permintaan minyak khususnya jika tingkat suku bunga tetap berada pada level yang tinggi,

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah pada Oktober 2023, adalah adanya “aksi profit taking pelaku pasar sebagai antisipasi hasil dari pertemuan Federal Reserve AS dan data Purchasing Manager ‘s Index dari China.

Terkait permintaan minyak global, OPEC memperkirakan terdapat penurunan proyeksi permintaan minyak dunia pada Q4 2023 sebesar 50 ribu barel per hari menjadi 103.13 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Sementara S&P Global memperkirakan penurunan proyeksi permintaan minyak dunia pada 2023 sebesar 90 ribu bph menjadi 102.30 juta bph dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Sedangkan terkait produksi minyak global, OPEC juga memperkirakan terdapat peningkatan proyeksi produksi minyak mentah OPEC dan Non OPEC untuk 2023 dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Peningkatan terutama pada produksi minyak mentah AS, Amerika Latin, Nigeria dan Saudi Arabia. Adapun IEA menyampaikan peningkatan produksi minyak mentah global di bulan September 2023 sebesar 270 ribu bph menjadi 101.6 juta bph dibandingkan dengan produksi bulan sebelumnya, terutama produksi dari Nigeria dan Kazakhstan.

Selain itu, penurunan harga minyak mentah, “juga dipicu oleh penurunan laju perekonomian kawasan Eropa tahun 2023 sebesar 0.1% dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya menjadi 0.5% dikarenakan penurunan sektor industri Eropa serta dampak tindakan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa untuk mengendalikan laju inflasi,” ungkap Tim Harga. 

 

 

Tags : ICP Oktober , Minyak

Berita Terkait