Indonesia Masuk 10 Besar Penyumbang Produk Manufaktur Dunia

| Jum'at, 22/12/2023 10:07 WIB
Indonesia Masuk 10 Besar Penyumbang Produk Manufaktur Dunia Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (foto: setkabgoid)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indonesia masuk 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia. Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN di daftar yang dikeluarkan oleh safeguardglobal.com. 

Berdasarkan publikasi tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4% kepada produk manufaktur global. Capaian ini merupakan kenaikan yang berarti karena pada empat tahun lalu Indonesia masih berada di posisi 16.

"Ini merupakan kenaikan tingkat karena pada tahun ini kita masuk dalam kategori 10 besar. Indonesia merupakan powerhouse manufaktur terbesar di ASEAN," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 22 Desember 2023.

Posisi Indonesia di jajaran manufaktur dunia diperkuat oleh nilai output industri yang terus meningkat pada periode 2020 hingga September 2023.

Meningkatnya daya saing sektor industri di Indonesia juga didukung oleh realisasi investasi, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). 

Investasi di sektor industri manufaktur diklaim terus menunjukkan peningkatan dari Rp 213,4 triliun pada 2020, menjadi Rp 307,6 triliun di 2021, kemudian mencapai Rp 457,6 triliun pada 2022.

"Pada Januari hingga September 2023, investasi di sektor manufaktur telah tercatat hingga Rp 413 triliun," ujarnya.

Produktivitas sektor manufaktur juga diklaim berhasil membuka semakin banyak lapangan kerja. Pada masa pandemi COVID-19, jumlah tenaga kerjanya sebanyak 17,49 juta, kemudian berangsur naik menjadi 18,19 juta di 2021 dan 18,90 juta pada 2022. Terbaru, data Sakernas Agustus 2023 menunjukkan jumlah tenaga kerja sektor industri pengolahan nonmigas sejumlah 19,29 juta pekerja.

Saat ini pemerintah sedang menggalakkan semangat hilirisasi industri di dalam negeri yang merupakan faktor penting dan sangat berpengaruh pada resiliensi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Fokus kebijakan hilirisasi industri berada pada tiga sektor, yakni industri berbasis agro, bahan tambang dan mineral, serta migas dan batubara.

"Melalui kebijakan ini, sumber daya kita yang melimpah tidak hanya akan diambil dan diekspor dalam bentuk mentah, tetapi juga didorong untuk diolah menciptakan ribuan industri turunan yang meningkatkan nilai tambah," tukasnya.

Kemenperin juga menjalankan program-program antara lain program pendidikan dan pelatihan vokasi, program Making Indonesia 4.0, program nilai tambah dan daya saing industri, serta restrukturisasi mesin dan peralatan industri untuk melakukan revitalisasi industri.

"Kemenperin juga terus mendorong penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru untuk menaikkan kelas IKM dengan memanfaatkan teknologi digital," pungkas Agus.

Tags : Kemenperin RI , Produk Manufaktural , Industri , IKM , Indonesia

Berita Terkait