Kampanye Pemilu Tak Signifikan Pengaruhi Ekonomi

| Selasa, 06/02/2024 09:04 WIB
Kampanye Pemilu Tak Signifikan Pengaruhi Ekonomi Bendera partai di pinggir jalan (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Pesta Demokrasi 14 Februari 2024 mendatang diprediksi tidak secar signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. 

Menurut perkiraan median 18 ekonom yang disurvei Bloomberg, Jumat (2/2), produk domestik bruto (PDB) kemungkinan akan tumbuh 4,97% pada kuartal terakhir dari tahun sebelumnya. Ini akan menjadi kuartal kedua berturut-turut dimana ekonomi tumbuh di bawah 5%.

Kepala riset ekuitas di PT Maybank Sekuritas Indonesia, Jeffrosenberg Chen Lim berpendapat, beriklan di platform media sosial relatif lebih murah dan jangkauannya lebih luas.

Perubahan pola kampanye dibanding pemilu-pemilu sebelumnya ini, telah memangkas pengeluaran dana untuk usaha-usaha kecil yang biasanya sibuk membuat kaos, bendera, dan topi yang berhubungan dengan pemilu.

Menurut Bloomberg, sejauh ini penjualan materi kampanye menyusut 90% dibandingkan dengan masa kampanye 2019. Pertumbuhan penjualan ritel secara keseluruhan juga menurun menjadi 0,1% di bulan Desember dibanding tahun sebelumnya, paling rendah sejak Mei tahun lalu.

Kemungkinan pemilihan presiden dua putaran juga membuat para kandidat tidak terlalu jor-joran menghabiskan dana kampanye terlalu dini.

"Bagi partai-partai politik, ini adalah sebuah maraton, bukan lari cepat, hingga Juni untuk kemungkinan pemilihan dua putaran dan November untuk pemilihan daerah," ujar Satria Sambijantoro, kepala riset ekuitas di PT Bahana Sekuritas.

"Jadi uang itu akan disebar kembali sampai 2024," tandas dia.

Tags : Kampanye pemilu , ekonomi

Berita Terkait