Pasar Nantikan Pelonggaran Suku Bunga AS, Rupiah Ditutup Melemah

| Kamis, 14/03/2024 15:59 WIB
Pasar Nantikan Pelonggaran Suku Bunga AS, Rupiah Ditutup Melemah Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah di pasar spot tertekan hingga akhir perdagangan hari ini. Kamis, rupiah spot ditutup di level Rp 15.580 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ini membuat rupiah melemah tipis 0,03% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.575 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

Pukul 15.00 WIB, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup anjlok 0,27%.

Selanjutnya, dolar Taiwan yang ditutup turun 0,13% dan yuan China yang koreksi 0,08%. Disusul, yen Jepang yang tergelincir 0,07%.

Berikutnya, baht Thailand dan ringgit Malaysia yang terdepresiasi masing-masing 0,06% dan 0,05%. Lalu ada peso Filipina yang ditutup tertekan 0,04%.

 

Kemudian ada dolar Singapura yang terlihat melemah tipis 0,02% terhadap the greenback pada sore ini.

Sementara itu, dolar Hongkong menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,02%. Diikuti, rupee India yang menguat 0,02%

Secara global, pelaku pasar sedang menunggu serangkaian data ekonomi Amerika Serikat termasuk penjualan ritel--ukuran utama konsumsi--yang akan dirilis Kamis.

Data ini mengemuka menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan depan, di mana fokusnya tertuju pada seberapa cepat para pengambil kebijakan dapat mempertimbangkan pelonggaran suku bunga.

Pasar kini mengantisipasi peluang pemangkasan suku bunga sebesar 65% pada Juni, menyusut dari 71% pada awal minggu ini, menyusul laporan indeks harga konsumen (CPI) Amerika yang lebih baik dari perkiraan sehingga mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, menurut FedWatch Tool CME Group.

“Jalan menuju pelemahan USD secara bertahap bisa jadi penuh tantangan dan kami melihat episode ini sebagai salah satu tantangan dan peluang untuk melepas USD saat reli,” kata Maybank.

Tags : Rupiah , Dolar