Penjelasan Gus Mus Terkait Konteks Ayat Perang di Alquran
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Masa pengembangan ajaran Islam di zaman Rasulullah, umat Islam berperang melawan Kafir Quraisy karena menentang ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menerangkan, latar belakang Nabi Muhammad melakukan perang adalah karena musuh-musuh Islam pada waktu itu berbuat dzalim kepadanya dan umat Islam.
“Ayat-ayat qital (perang) itu bisa kita lihat jelas sekali konteksnya itu karena kita didzalimi,” kata Gus Mus, seperti dikutip nu.or.id, Selasa, 27 Maret 2018.
Mengutip Surat Al-Baqarah ayat 193, Gus Mus menyatakan bahwa umat Islam semestinya tidak melakukan permusuhan kepada siapapun kecuali kepada orang-orang yang melakukan kedzaliman terhadapnya. “Karena (pada waktu itu) Nabi Muhammad dan umat Islam didzalimi," jelas Gus Mus.
Bahkan, ujarnya, musuh-musuh Islam berupaya membunuh Nabi Muhammad dan umat Islam. Sehingga untuk menghindari kedzaliman yang ada, Nabi Muhammad dan pengikutnya terpaksa hijrah ke negara lain. “Itu konteksnya,” tegas Mustasyar PBNU ini.
Dalam kitab Sirah an-Nabawiyah, Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa ada 27 peperangan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad. Peperangan tersebut terjadi pada fase Madinah (10 tahun). Sehingga jika dirata-rata maka setiap empat bulan maka ada satu kali perang pada zaman Nabi Muhammad. Perang Waddan atau al-Abwa merupakan perang yang pertama, sementara Perang Tabuk menjadi perang terakhir yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Liga Champions: Bayern Munchen Gagal Kalahkan Real Madrid
-
HBH Bacakada PKB, Gus Imin: Kita Niat Majukan Daerah dan Indonesia
-
Sekda: Dibutuhkan Kolaborasi Turunkan Stunting di Kota Tangerang
-
Gus Halim Ajak Desa-desa di Kawasan Pertambangan Kembangkan Potensi Sektor Lain
-
Menkop UKM Tegaskan Tak Ada Aturan Batasi Jam Operasional Warung Madura