Cak Imin: Memperjuangkan Hari Santri Nasional Bukan Gaya-gayaan!

| Jum'at, 27/04/2018 18:50 WIB
Cak Imin: Memperjuangkan Hari Santri Nasional Bukan Gaya-gayaan! Tokoh Nasional, Muhaimin Iskandar menjadi pembicara dalam gala dinner Indonesia Leaders Forum di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, 26 April 2018. (foto: dok PKB)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pada masa Orde baru, peran ulama yang turut ikut andil dalam kemerdekaan ini tidak begitu dihiraukan. Bahkan menghilangkan seluruh peran dan sejarah keumatan dan ulama sebagai pendiri bangsa Indonesia.

Demikian ditegaskan Panglima Santri Nusantara, A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menghadiri Indonesia Leaders Forum di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis 26 April 2018 malam.

"Kita tidak pernah mendengar satu bahan pendidikan pun yang menyebut bahwa peran keulamaan, peran kesejarahan ulama yang turut mengusir penjajah," kata Cak Imin.

Inilah yang mendasari Cak Imin bersama sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama memperjuangkan Hari Santri Nasional. Cak Imin mengaku berjuang habis-habisan mengerek peran antri melalui pengakuan Resolusi Jihad sebagai sejarah kebangsaan.

Hingga pada tahun 2015 yang lalu, pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 dan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Cak Imin menegaskan, makna dari pengakuan Hari Santri Nasional bukan hanya seremonial, namun meluruskan sejarah selama Orde Baru yang tidak pernah diakui secara eksplisit perjuangan umat Islam dalam pendidikan-pendidikan sejarah bangsa.

"Itu bukan soal gaya-gayaan dari Hari Santri Nasional, bukan. Itu adalah awal dimana pendidikan sejarah kita dalam sistem kurikulum nasional harus memberikan catatan sejarah pendiri bangsa ini adalah umat Islam," tegas Cak Imin.

Cak Imin mengakui masyarakat Indonesia, terutama kalangan muda, banyak yang belum memahami dan mengetahui peta sejarah keumatan dan keulamaan yang lama terpendam itu.

Fakta itu kemudian melatarbelakangi munculnya film Sang Kiai yang mengisahkan perjuangan KH Hasyim Asyari tahun 1942 sampai 1947 lewat Resolusi Jihad-nya serta perjuangan orang-orang di sekitarnya.

Tags : Cak Imin , Hari Santri Nasional , Sang Kiai

Berita Terkait