Tiga Warisan Islam Nusantara

| Senin, 12/11/2018 22:07 WIB
Tiga Warisan Islam Nusantara Rumadi Ahmad (Ketua Lakpesdam PBNU). (Foto: NU Online)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Islam Nusantara mewarisi tiga jangkar agar Indonesia tetap terjaga. Diantaranya adalah Islam dan kebangsaan yang menjadi jangkar pertama. Terkait persoalan kebangsaan, bagi NU hal itu sudah selesai.

"Kita ini bisa menjadi seorang Indonesia 100 persen sekaligus seorang muslim 100 persen," kata Rumadi Ahmad, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam acara Diskusi `Pemikiran Kiai Said` di Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 November 2018 malam.

Dia melanjutkan, di lingkungan NU tidak ada perasaan canggung belum sempurna keislamannya sebelum mendirikan negara Islam. Meskipun ada muslim Indonesia yang belum merasa 100 persen muslimnya jika Indonesia belum mendirikan Negara Islam atau sudah membuat Khilafah baru Islamnya 100 persen.

Namun, Rumadi menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama tidak demikian. Sebab, para kiai NU sepenuhnya mendasarkan keputusannya pada argumentasi fiqih sehingga terlegitimasi.

"Jadi negara Indonesia itu negara yang syar`i," tegasnya seperti dilansir dari laman nu.or.id, Senin, 12 November 2018.

Sementara itu, saat ini masih ada orang yang mengatakan Indonesia taghut. Menurut dosen Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta tersebut, mereka itu orang yang ketinggalan kereta.

Bahkan, lanjutnya, yang lebih parah ada yang membangun narasi Islam ini mayoritas hingga 88 persen populasinya dari seluruh penduduk Indonesia, tetapi Islam terpinggirkan dan Islam tertindas. "Padahal kalau kita lihat faktanya bahwa Islam itu sekarang sudah berada di tengah," terangnya.

Buktinya bisa dilihat cotohnya dari satu sisi saja, seperti pembentukan undang-undang, tak sedikit memberikan keistimewaan bagi Muslim, diantaranya ada UU perkawinan, haji, hingga perbankan syariah.

"Itu narasi atau asumsi yang sengaja dibangun untuk menimbulkan permusuhan, terutama kepada negara," tutur Rumadi.

Warisan jangkar kedua, menurut Rumadi, adalah penyebaran agama dengan cara yang damai. Hal itu yang membuat penduduk Muslim di Indonesia mencapai 88 persen banyaknya. "Kita mewarisi tradisi agama yang penuh perdamaian," jelasnya.

Selain itu, budaya yang penuh kedamaian dan toleransi menjadi warisan jangkar ketiga. Rumadi menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan produk dari proses yang lama dari para ulama, kiai dan sesepuh lainnya.

"Jadi kalau ada ribut-ribut tentang Islam Nusantara, biasanya orang yang belum selesai pada tiga hal tadi," imbuhnya.

Kepemimpinan KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU, papar Rumadi, sebenarnya menjaga tiga hal tersebut, yakni Islam dan kebangsaan, Islam yang damai, dan Islam yang mempertahankan kultur moderat.

"Tiga hal ini menjadi jangkar Indonesia," pungkasnya. 

Tags : Islam Nusantara , PBNU , Indonesia

Berita Terkait