Menyambut Ramadan dengan Siap Jasmani dan Rohani 

| Kamis, 08/04/2021 13:49 WIB
Menyambut Ramadan dengan Siap Jasmani dan Rohani  Ibadah Ramadan (sumber:nu.or.id)

 

RADARBANGSA.COM - Ramadan adalah bulan yang paling mulia diantara bulan lainnya dalam Islam. Dalam bulan Ramadan terdapat segala rahmat, ampunan dan jaminan surga bagi mereka yang sungguh-sungguh menjalani bulan suci Ramadan dengan beribadah kepada Allah SWT. Para ulama telah sepakat bahwa Ramadan adalah bulan yang paling istimewa dan sangat dimuliakan. Keistimewaan Ramadan terdapat dalam hadis riwayat Imam Bukhari:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.”   Penegasan Allah—yang menisbatkan puasa sebagai milik-Nya dan Dia sendiri yang akan mengganjarnya—merupakan penanda betapa spesialnya bulan Ramadhan. Ada hubungan langsung, sangat intim, antara Ramadan dan Allah. Sehingga, manusia yang serius menapaki Ramadan akan benar-benar menjadi pribadi yang mulia.

Betapa spesialnya bulan Ramadan, terdapat hubungan yang sangat spesial antara Ramadan dengan Allah SWT. Bahkan ditegaskan ibadah puasa diisbatkan menjadi satu-satunya ibadah yang menjadi milik Allah SWT dan Dia sendiri yang akan mengganjarnya. Ramadan adalah bulan wajib puasa umat Islam, hal ini menandakan betapa spesialnya bulan Ramadan, sehingga manusia yang benar-benar serius beribadah di bulan Ramadan akan menjadi pribadi yang mulia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan telah menampakkan kerinduannya pada bulan Ramadan dalam lantunan doa, mulai dari memasuki bulan Rajab. Berikut ini lafal doanya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban dan sampaikanlah (pertemukanlah) kami dengan bulan Ramadan.”

Melalui doa tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan meminta agar diberikan umur panjang agar bisa menjumpai dan bertemu dengan bulan Ramadan. Dengan artian Ramadan sebagai bulan dan sebuah momen yang ditunggu-tunggu. Bahkan, perispan tersebut beliau isi dengan melaksanakan puasa sunah pada bulan Syaban.

Melihat pentingnya bulan Ramadan, kita juga dianjurkan untuk mempersiapkan diri kita saat ini, dalam menyambut Ramadan secara jasmani maupun rohani. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalm kitab al-Ghuniyah menganjurkan kita untuk bertobat dari kesalahan-kesalahan yang telah lampau. Kemudian melakukan introspeksi diri, mengevaluasi buruknya perilaku, lalu memohon ampun kepada Allah adalah satu tahapan rohani yang penting agar kita semua memasuki bulan suci dengan pribadi yang juga suci.

Sehingga puasa kita menjadi tak sia-sia dan bisa terhindar termasuk seperti orang-orang tekun berpuasa yang mendapat kritik dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.  

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad)  

Tags : Ramadan , Puasa

Berita Terkait