Penyakit Ain itu Nyata, Berikut Doa Agar Terhindar darinya

| Kamis, 27/05/2021 19:42 WIB
Penyakit Ain itu Nyata, Berikut Doa Agar Terhindar darinya

RADARBANGSA.COM - Penyakit ain adalah penyakit yang tidak asing oleh bagi umat Islam. Penyakit ini berawal dari pandangan mata dan berakibat rasa iri dengki. Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai wujud nyata penyakit ain dalam salah satu hadisnya: 

الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ

“Ain itu nyata (Haq), kalau saja ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya ‘ain akan mendahuluinya” (HR Muslim).

Para ulama memberi pengertian mengenai penyakit ain sebagai berikut: 

والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر

“’Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya” (Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, Fath al-Bari, juz 10, h. 200).

وهي النظر إلى شئ على غلة واستحسانه والحسد عليه من غير ذكر الله

“’Ain adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berzikir kepada Allah” (Al-Munawi, Faid al-Qadir, juz 15, h. 474).

Mengutip nu online, dari dua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit ain memiliki dua macam. Pertama, pandangan orang yang memiliki perasaan buruk dalam hatinya yang mengandung rasa iri dengki serta ingin mencelakai orang yang dipandanginya. Kedua, pandangan pernuh kekaguman dan ketakjuban yang kemudian menjadi rasa iri dengki karena tidak disertai zikir kepada Allah SWT. 

Alquran juga menyebutkan penyakit ain secara tersirat dalam surat Al-Qalam ayat 51:

وَإِن يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُواْ الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ

“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengarkan Alquran dan mereka berkata: ‘Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila’,” (QS al-Qalam: 51).

Imam Ibnu Katsir mengarahkan maksud dari kata “pandangan” dalam ayat di atas pada pandangan yang disertai dengan kekuatan ain. Lebih lanjut, efek dari pandangan ain ini memiliki banyak macam hingga bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, dan mengakibatkan kematian.

Seperti kejadian di zaman Rasulullah SAW, yaitu ketika sahabat Amir bin Rabiah mandi bersama Sahabat Sahl bin Hanif. Amir bin Rabiah terkagum-kagum saat melihat badan Sahl bin Hanif yang putih dan bersih, seketika itu Sahl bin Hanif pingsan, para sahabat yang lain akhirnya memanggil Rasulullah ﷺ. Setelah meruqyah Sahl bin Hanif, beliau bersabda:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

“Ketika salah satu di antara kalian kagum saat melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena ‘ain itu nyata” (HR Nasa’i dan Hakim).

Tidak heran jika penyakit ain oleh Rasulullah SAW dianggap sebagai penyakit yang patut diwaspadai. Rasulullah SAW memberikan doa untuk umatnya agar diberikan perlindungan Allah SWT atas penyakit ain:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘Ain yang menyakitkan” (HR al-Bukhari).

 

Tags : Penyakit Ain , Rasulullah

Berita Terkait