Ciri-ciri Ilmu yang Tidak Bermanfaat menurut Imam Al-Ghazali

| Senin, 30/08/2021 18:06 WIB
Ciri-ciri Ilmu yang Tidak Bermanfaat menurut Imam Al-Ghazali Ilustrasi Anak sedang belajar (foto:Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Ketika menuntut ilmu kita tentunya berharap agar ilmu yang kita dapat bisa menjadi ilmu yang bermnafaat. Dalam kitab Bidayah Al-Hidayah Imam al-Ghazali menyebutkan suatu doa yang bersumber dari hadis Rasulullah SAW supaya dilindugi dari ilmu yang tidak bermanfaat:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَقَلْبٍ لا يَخْشَعُ وَعَمَلٍ لَا يُرْفَعُ وَدُعَاءٍ لَايُسْمَعُ 

Allâhumma innî a‘ûdzubika min ‘ilmin lâ yanfa‘ wa qalbin lâ yakhsya‘ wa ‘amalin lâ yurfa‘ wa du‘âin lâ yusma‘

Artinya: “Ya Allah aku berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu`, amal yang tidak diangkat (diterima), dan doa yang tidak didengar.” 

Lantas bagaimana cara kita mengetahui ilmu tersebut bermanfaat atau tidak. Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan secara rinci ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan tidak bermanfaat.

والعلم النافع هو ما يزيد في خوفك من الله تعالى، ويزيد في بصيرتك بعيوب نفسك، ويزيد في معرفتك بعبادة ربك، ويقلل من رغبتك في الدنيا، ويزيد في رغبتك في الآخرة، ويفتح بصيرتك بآفات أعمالك حتى تحترز منها، ويطلعك على مكايد الشيطان وغروره،

Artinya, “Ilmu yang bermanfaat adalah menambah rasa takutmu kepada Allah, menambah kebijaksanaanmu dengan aib-aib dirimu, menambah rasa makrifat dengan beribadah kepada Tuhanmu, serta meminimalisasi kecintaanmu terhadap dunia, dan menambah kecintaanmu kepada akhirat, membuka pandanganmu atas perbuatan jelekmu, hingga kaudapat menjaga diri dari hal itu, serta membebaskanmu dari tipu daya setan,” (Lihat Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, Bidayatul Hidayah, [Kairo: Maktabah Madbuli, 1993 M], halaman 38).

Imam Al-Ghazali menjelaskan ciri-ciri ilmu yang bermanfaat, dan dapat diperinci sebagai berikut:

1. menambah rasa takut kita kepada Allah SWT.

2. kita semakin menyadari aib-aib yang telah kita lakukan.

3. bertambahnya makrifat kita kepada Allah dengan semakin banyak beribadah kepada-Nya.

4. berusaha untuk meminimalisasi cinta kita kepada dunia.

5. menambah rindu dan cinta kita kepada amal akhirat.

6. mengoreksi perbuatan-perbuatan kita yang tercela dan berusaha untuk menghindar dari perbuatan tersebut.

7. selalu dijauhkan dari tipudaya setan.

Mengutip NU Online, Selain tujuh hal di atas, Imam Al-Ghazali juga menjelaskan secara rinci bagaimana tipu daya setan yang dimaksud dalam poin ketujuh di atas. Imam al-Ghazali mengatakan bahwa karena tipu daya setan tersebut kita menjadi ulama su’ (ulama yang tercela). Akibat tipu daya setan tersebut, kita selalu menjadikan agama sebagai ladang mencari dunia, menjadikan ilmu sebagai alat untuk mendapatkan harta dari para pejabat, bahkan ada yang sampai memakan harta wakaf dan anak yatim hingga mengakibatkan waktu kita habis dengan angan-angan untuk mendapatkan dunia, pangkat, dan kedudukan.

Sebagai orang yang sedang menuntut ilmu, semoga kita dihindari dari tipu muslihat yang diberikan setan kepada kita. Seolah-olah hal itu lumrah, tapi sesungguhnya itu adalah jalan setan untuk menjadikan kita sebagai golongan yang rugi karena ilmu yang tidak bermanfaat.

Tags : IlmuBermanfaat , Doa , ImamAlGhazali

Berita Terkait