Hari Santri 2017

Karding: Hari Santri Momen Bangkitkan Semangat Resolusi Jihad Bela NKRI

| Minggu, 22/10/2017 10:35 WIB
Karding: Hari Santri Momen Bangkitkan Semangat Resolusi Jihad Bela NKRI Tokoh Santri Nasional, Abdul Kadir Karding (desain by @w2n)

MAGELANG, RADARBANGSA.COM - Peringatan Hari Santri Nasional 2017 berlangsung meriah di seantero Indonesia, tak terkecuali di sejumlah Negara lain dimana santri bermukim. Beragam kegiatan, seperti tawassul, ziarah maqbaroh, pembacaan Shalawat Nariyah berjamaah, hingga apel setia NKRI serentak dilakukan oleh jutaan santri.

Tokoh Santri Nasional, Abdul Kadir Karding menuturkan, Hari Santri menjadi momen untuk mengingat semangat Resolusi Jihad yang difatwakan oleh Hadlratus Syaikh KHM Hasyim Asy`ari dan menjadi keputusan resmi Nahdlatul Ulama.

Menurut Karding, Resolusi Jihad merupakan salah satu tonggak sejarah penting keterlibatan santri dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Tanpa Resolusi Jihad, tidak akan pernah ada pertempuran heroik yang dimotori kaum santri di Surabaya yang kemudian menjadi momentum peringatan Hari Pahlawan,” katanya kepada radarbangsa.com, Minggu 22 Oktober 2017.

Selain itu, kata Karding, Hari Santri juga enegaskan akan peran penting pendidikan pesantren yang mengemban dua hal penting, yaitu beban ilmiah dan juga moral. Kedua beban ini harus terus diaktualisasikan dalam dunia pesantren.

Ketika kemerdekaan telah berusia 72 tahun, peran santri harus lebih nyata. Karding berharap santri mampu menjadi pelopor kemandirian bangsa seperti yang kerap mereka lakukan semasa di pondok.

“Santri juga harus masuk pada tiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik pertahanan, keamanan, pendidikan, ekonomi, pangan, energi dan sebagainya,” tegasnya.

Ditengah kemajuan teknologi informasi yang begitu dahsyat, terang Karding, santri perlu didorong membantu pemerintah menangkal radikalisme yang saat ini marak menyebar lewat jejaring media sosial.

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, sudah saatnya para santri hadir dan menjadi solusi atas krisis radikalisme agama yang secara bebas bertebaran di tiap laman media sosial dewasa ini. Komunitas santri yang sangat besar dapat berperan dalam memproduksi konten-konten dakwah yang kreatif dan inspiratif, sekaligus menangkal radikalisme.

“Perlu dipahami, kelebihan media digital sekarang adalah konvergensi. Kelebihan tersebut bisa dimanfaatkan para santri untuk memproduksi konten pada multimedia sosial sesuai pola Islam rahmatan lil ‘alamin, menghargai perbedaan dan keberagaman bangsa,” imbuhnya.

Karena itu, tidak ada kata terlambat bagi santri untuk beraktivitas di media sosial. Para santri harus bekerja keras dan cepat mengejarnya. Ia mengajak para santri untuk membanjiri media sosial dengan konten-konten positif dan inspiratif dari dunia pesantren.

“Pesantren sebagai jangkar keislaman yang tak dapat dipisahkan dari ilmu agama, sekaligus tidak bisa melepaskan diri begitu saja dari kecanggihan teknologi yang sudah nyata di depan mata. Kekuatan pesantren tak hanya pengajaran tapi juga pendidikan. Membentuk kepribadian secara utuh terhadap santrinya dari berbagai aspek keilmuan,” pungkasnya.

Tags : Hari Santri 2017 , Kadir Karding

Berita Terkait