Gema Desantara Gelar Pelatihan Bertani Organik di Sumenep

| Senin, 20/11/2017 11:46 WIB
Gema Desantara Gelar Pelatihan Bertani Organik di Sumenep Peserta sedang memperakterkan pengolahan pupuk Organik, Sumenep 19 November 2017 (Foto: Radarbangsa)

SUMENEP, RADARBANGSA.COM - Setelah sukses melaksanakan pelatihan di beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat serta Sulawesi Tenggara, kini Dewan Koordinasi Nasional Generasi Muda Desa Nusantara (DKN Gema Desantara) bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) kembali menggelar pelatihan pertanian berbasis kearifan lokal bersama puluhan pemuda di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada tanggal 17-20 November 2017.

Ketua DKN Gema Desantara, Jaelani mengatakan, pelatihan kepeloporan pemuda bidang pertanian organik ini diharapkan mampu memadukan pertanian dan potensi kearifan lokal. Sebab menurutnya, kegiatan ini bertujuan selain untuk menyediakan SDM yang unggul, juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia.

“Dalam kegiatan ini pemuda dilatih untuk membuat pupuk sendiri berdasarkan potensi lokal yang dimiliki oleh daerah tersebut. Selain itu, mereka juga disiapkan untuk menjadi generasi petani di masa sekarang dan yang akan datang,” ujar Jaelani.

Dalam pelatihan ini para pemuda dilatih membuat pupuk organik dengan memanfaatkan potensi lokal yang berada di sekitar lingkungan daerah tersebut. Seperti tulang ikan, pelepah pohon pisang, gula, serta berbagai macam tumbuhan lainnya.

“Kami berharap pemuda bisa menjadi pelopor perubahan di sektor pertanian. Pemuda harus kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk pertanian, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di sektor pangan,” terang Jaelani.

Ketua Dewan Penasehat DKN Gema Desantara, Usman Sadikin mengatakan, saat ini zaman sudah mulai berubah dimana pemuda diharapkan mampu menjawab berbagai macam tantangan persoalan kebutuhan Negara, salah satunya di bidang pertanian. Setelah Revolusi Hijau mulai digalakkan, semua elemen masyarakat khususnya pemuda dituntut berbenah dan berinovasi untuk memenuhi ketersediaan pangan dan jihad melawan penjajah di sektor pertanian.

“Pemuda yang berada di luar daerah segera balik ke desa masing-masing, belajarlah bertani dengan memanfaatkan potensi lokal daerah tersebut. Karena perang ketiga bukan lagi menggunakan persenjataan, melainkan berpacu untuk menjaga ketahanan pangan,” katanya.

Sementara itu, salah seorang perwakilan Koramil Batang-Batang, Heru mengatakan, kegiatan seperti ini sangat berdampak positif terhadap keberlangsungan pertanian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sumenep. Sebab, saat ini petani mulai diresahkan dengan kelangkaan pupuk, “Ketika ketersediaan pupuk mulai langka, maka ini sangat berpengaruh terhadap hasil pertanian. Oleh sebab itu, kami sangat berharap pelatihan ini bisa mencetak pemuda tani yang bisa menjawab persoalan di sektor pertanian,” ungkapnya.

Diketahui, program pelatihan kepeloporan pemuda bidang pertanian organik ini merupakan kerjasama antara DKN (Gema Desantara) dengan Kemenpora RI. Kedua lembaga ini memiliki visi yang sama, yakni mencetak pemuda tani guna menjaga ketahanan pangan NKRI. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Desa Batang-batang Daya, Kecamatan Batang-batang, dan di Desa Bates Kecamatan Dasuk yang diikuti oleh utusan pondok pesantren dan utusan desa-desa se Kecamatan Dasuk dan Batang-batang, Kabupataen Sumenep.

Tags : Pelatihan memuat Pupuk

Berita Terkait