Prabowo-Sandi Berpotensi Dapat Dukungan Semu dari Partai Pengusung

| Kamis, 01/11/2018 18:31 WIB
Prabowo-Sandi Berpotensi Dapat Dukungan Semu dari Partai Pengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Pasangan bakal Capres dan Cawapres 2019). (Foto: medcomid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan, pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terancam mendapat dukungan semu dari partai politik pengusungnya. Hal itu karena Prabowo-Sandiaga berasal dari partai politik yang sama, yakni Gerindra.

"Dukungan politik ke pasangan ini berpotensi dihantui oleh dukungan semu alias basa-basi politik saja," kata Umam di Jakarta, Kamis, 1 November 2018.

Menurutnya, partai-partai diluar Gerindra cukup sadar bahwa mereka tidak akan mendapat Coat Tail Effect dari pasangan Prabowo-Sandi dalam pemilu Legislatif mendatang. Efek karena berasal dari satu partai membuat partai politik pengusung yang lain lebih cenderung mengamankan suara mereka di Pileg ketimbang harus berkeringat di Pilpres.

"Di lapangan, para Caleg tidak akan mengambil risiko besar untuk berhadapan dengan basis massa mereka yang cenderung mendukung pasangan Jokowi-Ma`ruf," kata Doktor Politik lulusan School of Political Science and International Studies, The University of Queensland, Australia itu.

Dengan demikian, lanjutnya, potensi fenomena Split Ticket Voting atau pembelahan suara untuk Pileg dan Pilpres akan lebih besar terjadi di kubu Prabowo-Sandi dibandingkan pasangan Jokowi-Ma`ruf.

"Ini mungkin salah satu hal yang tidak diantisipasi oleh Prabowo dan Partai Gerindra saat dulu menentukan komposisi capres-cawapres," jelas Umam.

Hal lain yang menjadi persoalan, menurut salah satu peneliti di Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu adalah sebagai penantang mereka belum menemukan formula politik yang ampuh untuk mendelegitimasi kredibilitas politik pemerintahan Joko Widodo di hadapan publik. Selain itu, mereka juga belum mampu mengoptimalkan kemampuan analisa kritisnya untuk menemukan titik-titik lemah kebijakan petahana.

"Belum ada argumentasi genuine dan memadai yang bisa dioptimalkan untuk memobilisasi opini publik guna bersama-sama mengoreksi kebijakan pemerintahan saat ini," pungkasnya. 

Tags : Prabowo Subianto , Sandiaga Uno , Pengamat Politik , Pilpres 2019