Dubes RI Paparkan `Ngerinya` Konflik di Suriah

| Jum'at, 02/11/2018 06:05 WIB
Dubes RI Paparkan `Ngerinya` Konflik di Suriah Djoko Harjanto (Dubes RI di Suriah). (Foto: albaladco)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia di Suriah Djoko Harjanto bercerita bagaimana ngerinya hidup di wilayah konflik seperti Suriah. Ia mengungkapkan setiap hari mendengar dentuman bom dan bunyi tembakan tak henti-henti.

Djoko mengawali pembicaraannya dari eksisnya pasukan bersenjata bernama Free Army pada 2011 lalu. Free Army adalah orang-orang bersenjata anti-pemerintah dan menjadi cikal bakal gejolak konflik di Suriah.

"Kemudian ada demonstrasi, ada pihak-pihak oposisi yang mendapat senjata kemudian bertebaran kemana-mana. Kemudian berkobar sebegitu kuatnya, para pemberontak itu bernama free army," paparnya dalam `Seminar Kebangsaan: Jangan Suriahkan Indonesia` di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 1 November 2018.

Kemudian, ia menuturkan setelah free army muncul Al Musro, dan tahun 2013 muncul ISIS. Bahkan, Djoko merasa heran bagaimana bisa banyak sekali pihak yang terbius untuk ikut ISIS.

"Hingga hampir 2014 akhir ISIS, itu sudah ada konflik, luar biasa saya memasuki perang. Tugas utama saya sebagai duta besar untuk melindungi TKI, Mahasiswa dan staf Kedutaan," ujarnya.

Sementara itu, pembicara lainnya Syekh Adnan Alfayouni asal Suriah memberikan pujian kepada Indonesia, khususnya pelajar Indonesia di Suriah. Menurutnya, diplomasi yang dilakukan baik dari pemerintah maupun pelajar membuat dirinya dan masyarakat Suriah mencintai Indonesia.

Selain itu, ia juga bercerita soal konflik yang terjadi di Suriah. Ia mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi terutama karena adanya propaganda agama.

"Celah yang dipakai oleh mereka yang membuat krisis memainkan celah agama, dengan memainkan propaganda agama, di Masjid memainkan peopaganda agama untuk memecah belah," tuturnya.

Di Suriah, lanjutnya, pendidikan sejak SD hingga Kuliah gratis. Kemudian, kesehatan juga gratis dan segala kebutuhan pokok dipenuhi oleh Pemerintah. Tidak ada lagi yang bisa dimainkan di Suriah kecuali celah agama. Mereka melakukan fitnah melalui agama.

Tags : Dubes RI , Suriah , Wilayah Konflik , Indonesia

Berita Terkait