Jokowi: Enggak Usah Buat Undang-undang Banyak, Sedikit Asal Berkualitas

NUSA DUA, RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut satu faktor yang menghambat modernisasi dan percepatan kemajuan Indonesia, yaitu banyaknya regulasi dan/atau peraturan perundang-undangan.
“Terlalu banyak diatur, banyak peraturan, pergub, perda dan lain-lain. Kita terjerat diri kita sendiri. Kita mau putuskan sesuatu diingatkan, undang-undang bilang enggak boleh," ujar Jokowi saat membuka Muktamar PKB 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa 20 Agustus 2019 malam.
Jokowi lalu membandingkan proses perizinan usaha di Uni Emirat Arab dengan Indonesia yang bedanya bagaikan langit dan bumi saat masih menjadi pengusaha.
Di Uni Emirat Arab, proses perizinan usaha sangat sederhana. Menurut Jokowi, tidak ada prosedur yang berbelit-belit.
"Di Dubai saya pernah rasakan, 17 tahun lalu investasi izin ke pusat ekonominya. Datang bawa syarat, 50 meter ke kantor sebelah, tanda tangan di sana lalu kembali ke meja tadi. Datang lagi, lalu izin selesai, 17 tahun lalu itu," ucap Jokowi.
Berbeda halnya dengan Indonesia. Kata Jokowi, perizinan di Indonesia memakan waktu lama dan berbelit-belit, kendatipun perizinan tersebut adalah untuk kepentingan publik, bukan pribadi.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan para legislator untuk tidak terjebak dalam pembuatan regulasi yang banyak. “Enggak usah buat undang-undang banyak. Sedikit tapi berkualitas,” tukas dia.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar kembali Alami Penundaan
-
Gubri Abdul Wahid Terus Tingkatkan Angka IPM Riau
-
Liburan Sekolah, Arus Penumpang KA di Stasiun Malang Tembus 102 Ribu
-
Komisi VII DPR Soroti Transformasi Industri Menuju Berdaya Saing dan Ramah Lingkungan
-
Perusahaan Langgar Aturan Pengolahan Limbah B3, Komisi XII: Segel Jika Tidak Patuh!