Legislator PKB Tanggapi Kasus Anak Posting Hinaan Kepada Ibunya di Facebook

| Kamis, 17/10/2019 13:31 WIB
Legislator PKB Tanggapi Kasus Anak Posting Hinaan Kepada Ibunya di Facebook Ratna Juwita Sari (Anggota DPR RI FPKB 2019-2024). (Foto: rere/radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Akun facebook dengan nama ‘Friska Meila Anastasya’ yang diduga berada di Blitar, Jawa Timur ini mengunggah foto ibunya sendiri dengan narasi diluar batas norma dan adab. Postingan tersebut viral di sosial media karena dinilai menghina ibunya sendiri.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Ratna Juwita Sari Fokus Perjuangkan Kaum Muda, Perempuan dan UMKM

Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Ratna Juwita Sari, angkat bicara terkait peristiwa ini. Menurutnya, kejadian ini harus menjadi keprihatinan bersama.

"Kita mesti prihatin atas ramainya perbincangan di media sosial tentang anak yang menghujat orang tuanya melalui facebook. Ini menunjukkan pendidikan moral kita yang terkenal dengan budaya ketimuran sudah mulai bergeser," terang legislator asal dapil Tuban-Bojonegoro ini, Rabu, 16 Oktober 2019.

Iya Juwita, sapaan akrabnya, menilai pergeseran budaya ini disebabkan lemahnya pendidikan moral yang seharusnya dilakukan sejak dini. "PKB, sebagimana arahan ketum Gus Muhaimin, punya konsen yang tinggi terhadap pendidikan, terutama pendidikan karakter. Sebab inilah hal mendasar saat kita ingin mengejar ketertinggalan di bidang apapun dari negara-negara lain," terangnya.

Sebagaimana diketahui, akun Friska Meila Anastasya melakukan beberapa kali postingan ujaran kebencian kepada ibunya sendiri. Konten tulisan tersebut berisi cacian hingga makian bahkan menyematkan kata idiot di salah satu posting tersebut.

Baca Juga: Lolos ke Senayan, Ratna Juwita Sari Ingin Ekonomi Kreatif Semakin Berkembang

Fenomena yang tak patut ditiru tersebut, sambungnya, harus menjadi peringatan bersama. Sebab itu, Iya juga menegaskan agar masyarakat menguatkan kembali peran keluarga dalam pendidikan karakter.

Iya menyarankan agar kasus ini bisa diselesaikan melalui pendekatan pendampingan dan bimbingan. "Kalau ini pelakunya masih remaja, maka harus lakukan bimbingan dan pendampingan. Kita tidak bisa melihat dari satu sisi semata. Tapi kita harus melihat kasus ini secara seimbang dan komprehensif," tukasnya. 

Tags : Ratna Juwita Sari , Budaya , Facebook , Pendidikan Karakter

Berita Terkait