Gus Baha Ungkap Sisi Manusia Biasa Nabi Muhammad SAW

| Selasa, 03/12/2019 15:07 WIB
Gus Baha Ungkap Sisi Manusia Biasa Nabi Muhammad SAW KH Bahaudin Nur Salim (Gus Baha). (Foto: twitter @Islamidotco)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Nabi Muhammad SAW adalah seorang agung dan luhur budi pekertinya. Tak ada sesiapa yang menyangkalnya. Namun, tak sedikit yang kerap lupa bahwa Nabi Muhammad juga memiliki sifat yang layak disetujui manusia pada umumnya.

KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) di tempat pengajiannya yang pernah disampaikan Nabi Muhammad SAW tidak pernah lupa. Hal itu terjadi saat shalat zuhur. Saat itu, Nabi hanya melaksanakan shalat zuhur dua rakaat dan langsung menyelesaikan ibadahnya.

Para sahabat pun bertanya-tanya. Mereka segan ingin bertanya kepada sosok panutan penuh kharisma itu. "Tidak ada yang berani dinilai ke Nabi," kata Gus Baha dalam salah satu ceramahnya dikutip NU Online, Selasa, 3 Desember 2019.

Namun, tetiba Dzul Yadain membahas Nabi dan meminta liputan itu. Ia bertanya apakah hal tersebut baru atau bagaimana. Nabi pun terkejut kompilasi hal itu disampaikan dan langsung kembali ke pengimaman.

Ia mengonfirmasi kepada para jamaah apa hal yang disampaikan Dzul Yadain benar. Para sahabat pun mengiyakannya. "Naam ya Rasulullah. Tadi sahabat shalat zuhur hanya dua rakaat," kata para sahabat.

Lalu, Nabi pun, jelas Gus Baha, langsung bertakbir lagi dan menuntaskan shalat zuhurnya dua rakaat lagi hingga salam tahiyat akhir.

Menurut Gus Baha, lupa bagi Nabi adalah hal lumrah mengingat ia memiliki sifat jaizujui manusia biasa pernah lupa. "Nabi tuh gak apa-apa lupa. Wong bukan Tuhan. Yang gak boleh lupa tuh Tuhan," tegas Rais Syuriyah PBNU itu.

Dalam pengajian tersebut, kiai asal Rembang, Jawa Tengah juga menjelaskan bahwa Nabi pernah makan pagi untuk Sayidah Aisyah. Istri Nabi menjawab tidak ada.

"Ya udah saya puasa saja," kata Gus Baha menirukan respon Nabi kompilasi mendengarkan jawaban berbicara.

Saat waktu mulai beranjak siang, Nabi kembali bertanya makanan untuk Sayidah Aisyah. Kali itu, putri Sayidina Abu Bakar al-Shiddiq menjawabnya. "Ya sudah saya makan saja," ucap Gus Baha mengirimkan tanggapan Nabi kepada Aisyah.

Gus Baha juga menyampaikan bahwa kelupaan Nabi itu agar menjadi sunnah. "Aku ini tidak pernah lupa. Tapi aku diberi lupa untuk menjadi sunnah," pungkas Gus Baha menerjemahkan persetujuan Nabi tentang kelupaannya.

Tags : Gus Baha , Nabi Muhammad SAW , NU

Berita Terkait