Mantan Sopir Angkot, Prajogo Pengestu Jadi Orang Terkaya ke-3 di Indonesia Versi Forbes

| Jum'at, 06/12/2019 16:36 WIB
Mantan Sopir Angkot, Prajogo Pengestu Jadi Orang Terkaya ke-3 di Indonesia Versi Forbes Prajogo Pangestu selaku Presiden Komisaris sekaligus pemegang saham utama PT Barito Pacific Tbk (Fotoa: Arsip Antara)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Forbes merupakan majalah bisnis dan finansial asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1917 oleh BC. Forbes. Majalah yang bermarkas di Fifth Avenue di New York City ini terkenal karena sering merilis daftar perusahaan dan orang terkaya di Dunia.

Pada tahun ini, Forbes kembali merilis 50 pengusaha Indonesia lengkap dengan daftar kekayaan yang mereka miliki.

Di Posisi pertama masih ditempati oleh Michael Hartono dan Robert Budi Hartono (Hartono Bersaudara) dengan kekayaan bersih sebesar 37,3 miliar AS. Kekayaan keluarga ini naik karena naiknya harga saham PT Bank Central Asia.

Sementara di posisi kedua, ditempati oleh keluarga Widjaja, pemilik Grup Sinar Mas memiliki total kekayaan bersih sebesar 9,6 miliar dollar AS.

Nah yang menarik tahun 2019 ini adalah di posisi ketiga, yakni Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang petokimia dan energi.

Jika merujuk pada rilis Forbes tahun 2018 lalu, nama Prajogo Pengestu masih berada di posisi ke 10 dengan total kekayaan US$ 3 miliar kira-kira setara Rp42 triliun. Tapi dalam waktu satu tahun saja, jumlah kekayaan taipan kelahiran tahun 1944 itu meroket sebanyak US$4,6 miliar. Jadi tahun ini, Prajogo mempunyai harta sebesar US$7,6 miliar atau setara dengan Rp 106,4 triliun. Dengan begitu, cuma dalam satu tahun saja, Prajogo lompat tujuh peringkat.

Bagaimana proses Prajogo hingga masuk daftar orang terkaya di Indonesia. Prajogo muda pernah mengalami pahitnya hidup susah. Pria yang lahir dengan nama Phang Djoem Phen di Sambas, Kalimantan Barat, 75 tahun silam ini, tidak terlahir dari orang yang ekonominya cukup. Ayahnya, Phang Siu On bekerja sebagai penyadap getah karet. Keadaan ekonomi yang sulit, membuat Prajogo hanya bisa mengenyam pendidikan sampai tingkat menengah pertama (SMP).

Semangat yang diwariskan oleh keluarganya, memaksa Prjogo hijrah ke Jakarta. Tidak sesuai dengan harapannya, begitu sulitnya mendapat perkerjaan di Jakarta, akhirnya ia memutuskan untuk balik kampung.

Kembali ke kampung halamannya tidak membuat Prajogo putus asa, ia kemudaia memutuskan untuk menjadi sopir angkutan umum di Kalimantan untuk menyambung hidupnya.

Keberuntungan mulai datang pada tahun 60-an, ketika sedang mengemudi ia lalu mengenal pengusaha kayu asal Malaysia, Bong Sun On alias Burhan Uray.

Kemudian Prjogo dipercaya bergabung dengan Burhan Uray di PT Djajanti Group pada tahun 1969. Melihat kerja kerasnya, maka di tahun 1976 Burhan menjadikan Prajogo sebagai General Manager (GM) Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur.

Berkat pengalamannya itu, Prajogo kemudia memutuskan membeli CV Pacific Lumber Coy yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan maju pesat di tangannya, hingga dalam waktu setahun ia mampu melunasi pinjaman dari bank.

Lalu tidak beberapa lama, Pacific Lumber lalu diubah menjadi PT Barito Pacific. Dari sinilah, bisnis Prajogo mulai berkembang pesat, apalagi setelah menjali kerjasama dengan anak-anak mantan Presiden Soeharto serta pengusa lainnya.

Sejak saat itu, Prajogo dikenal sebagai salah satu konglomerat ternama Indonesia. Di bawah bendera Barito Group, ia menjajal bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, perkayuan.

Nama Pacific Lumber lalu diubah menjadi PT Barito Pacific. Dari sini, bisnis Prajogo mulai menggurita. Apalagi dia menjalin kerja sama dengan anak-anak mantan Presiden Soeharto serta pengusaha lain. Hingga pada masa itu, dia dikenal sebagai salah satu konglomerat ternama Indonesia. Di bawah bendera Barito Group, ia menjajal bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, perkayuan.

Pada bulan Agustus lalu, Prajogo sempat mendapat penganugerahan gelar tanda kehormatan 2019 dari Presiden Joko Widodo. Ia menerima tanda Penerima Bintang Jasa Utama. Selain Prajogo, pengusaha lain yang menerima penganugerahan adalah Arifin Panigoro dan TP Rachmat.

Inilah daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes:

1. Robert Budi dan Michael Hartono (37,3 miliar dollar AS)
2. Keluarga Widjaja (9,6 miliar dollar AS)
3. Prajogo Pangestu (7,6 miliar dollar AS)
4. Susilo Wonowidjojo (6,6 miliar dollar AS)
5. Sri Prakash Lohia (5,6 miliar dollar AS)
6. Anthoni Salim (5,5 miliar dollar AS)
7. Tahir (4,8 miliar dollar AS)
8. Boenjamin Setiawan (4,35 miliar dollar AS)
9. Chairul Tanjung (3,6 miliar dollar AS)
10. Jogi Hendra Atmadja (3 miliar dollar AS)

 

 

 

Tags : Prajogo Pangestu , Forbes , Terkaya , Indonesia

Berita Terkait