Universitas YARSI MoU dengan Perpustakaan Nasional RI

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Universitas YARSI jalin kerjasama pendidikan, penelitian, pengabdian dan pemanfaatan sumber daya dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

"Saya bersyukur Universitas YARSI dapat melakukan kerjasama dengan Perpustakaan Nasional dalam berbagai bidang seperti pendidikan, penelitian, pengabdian juga pemanfaatan sumber daya yang ada," ujar Rektor Universitas YARSI Prof. dr. Fasli Jalal Ph.D usai penandatanganan MoU antara Universitas YARSI dengan Perpusnas RI, bertempat di Auditorum Al Quddus Lantai 12 Universitas YARSI.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Drs Muhammad Syarif Bando dalam kuliah umum dengan tema "Kesiapan Perpustakaan dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0" menegaskan, perguruan tinggi harus mampu memberikan pembelajaran kepada mahasiswanya untuk mampu menghasilkan produk yang tidak lagi bergantung pada manusia dengan cara banyak membaca.

"Secara umum ruang lingkup kesepahaman ini meliputi pengembangan sumber daya manusia dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, katalog induk nasional dan repositori digital, pemanfaatan bersama sumber daya perpustakaan, pertemuan ilmiah, penghimpunan dan pelestarian karya cetak rekam, dan perluasan jejaring perpustakaan lingkup nasional dan internasional," katanya.

Sebelumnya, dalam sepekan ini Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI Jakarta telah menyeleggarakan dua kali kuliah umum. Kuliah pertama berlangsung pada hari Jumat, 29 November 2019 dengan narasumber Profesor Dr.Roslina Othman dari International Islamic University Malaysia (IIUM) dengan Tema Open Data: Library & Archive Tranformation in Information Sosiety, bertempat di Auditorium Ar Rahiim Lt 12 Universitas YARSI dengan dihadiri oleh dosen, mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan dan Prodi Teknik Informatika, tamu undangan, serta alumni.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor 2 Universitas YARSI, Dr. Tripanjiasih Susmiarsih, S.Si, M.Biomed, PA. Kuliah umum ini memaparkan konsep tentang data yang saat ini dituntut untuk dapat diakses terbuka agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. "Data terbuka dalam kaitannya dengan pemerintahan adalah salah satu upaya untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas, serta mendorong partisipasi masyarakat," katanya.

Dia menambahkan, peran perpustakaan dan arsip sangat besar dalam kaitannya dengan open sains sehingga perpustakaan dan arsip harus bertransformasi untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.