Kelaparan Bisa Lebih Mematikan dari Corona di Negara Miskin

| Minggu, 17/05/2020 16:47 WIB
Kelaparan Bisa Lebih Mematikan dari Corona di Negara Miskin Poverty (Doc: Brooking Institution)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Di beberapa negara miskin, konsekuensi dari pandemi corona mungkin tidak lebih menghancurkan daripada kelaparan yang terjadi. Ketika resesi, masyarakat dihadapkan pada ketidakmampuan untuk mendapatkan pendapatan seperti biasa.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyampaikan sekitar 1,6 miliar dari 2 miliar pekerja informal di dunia telah kehilangan pekerjaan mereka khususnya di negara-negara berkembang. Sebagian besar pekerja di negara ini bergantung pada upah harian jika ingin mendapatkan bahan makanan.

Lebih lanjut, ketika pendapatan hilang, maka "pandemi kelaparan" dapat mengalahkan virus corona, Program Pangan Dunia (FAO) telah memperingatkan sebanyak 130 juta orang bergabung dengan 135 juta orang lainnya yang diperkirakan menderita kelaparan akut tahun ini.

Badan-badan internasional telah merilis angka-angka mencolok dalam beberapa pekan terakhir yang menyoroti risiko bahwa kemiskinan dan kelaparan dapat berakhir membunuh lebih banyak orang di seluruh dunia.

“Paling tidak untuk saat ini, Covid-19 tampaknya merupakan penyakit dari negara maju dan kaya, dengan 74 persen dari 4,4 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia terjadi di Amerika Utara dan Eropa, bersama dengan 85 persen kematian yang luar biasa,” demikian kutipan seorang Analis dari The Washington Post.

Umpamanya hal ini terjadi di India, setengah dari tenaga kerja kehilangan pekerjaan dalam semalam ketika negara itu memberlakukan kebijakan lockdown. Di Afrika, 85 persen dari pekerja informasi terpaksa tinggal di rumah mengatakan mereka tidak makan atau makan lebih sedikit karena terkunci, katanya.

"Kami berhenti membeli daging sejak corona dimulai," kata seorang Warga Mesir, Ismail Abdo, (41) dikutip dari The Washington Post. Sebelum pandemi, Ismail memperoleh penghasilan dari mengangkut wisatawan di Sungai Nil, Mesir.

Saat ini, istri, anak-anak beserta orangtuanya bertahan hidup dengan $ 50 sebulan yang berupa bantuan makanan dari pemerintah Mesir - hampir tidak cukup untuk satu keluarga yang terdiri dari delapan orang untuk makan.

"Kami membeli daging, ayam, atau ikan setidaknya sekali seminggu sebelumnya,” ungkapnya. Keju, kacang-kacangan dan pasta saat ini merupakan bagian dari makanan sehari-hari mereka.

Tags : Corona , Negara Miskin , Kelaparan

Berita Terkait