Ini Peyebab Cuaca Gerah dan Panas Akhir - Akhir Ini

| Rabu, 27/05/2020 12:32 WIB
Ini Peyebab Cuaca Gerah dan Panas Akhir - Akhir Ini Ilustrasi (Doc: Jogja Tribun)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Banyak dari masyarakat yang akhir - akhir ini mengeluhkan suasana gerah dan panas dalam beberapa hari terakhir. Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena udara gerah sebenarnya adalah fenomena biasa pada saat memasuki musim kemarau.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal menjelaskan secara meteorologis, suasana gerah disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi.

“Kelembapan udara ini menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara. Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut,” jelasnya dalam laporan resmi BMKG, Selasa 26 Mei 2020.

Dalam laporan pencatatan meteorologis suhu maksimum udara di Indonesia dalam 5 hari terakhir ini berada dalam kisaran 34 - 36°C. Beberapa kali suhu udara >36°C tercatat terjadi di Sentani, Papua. Di Jabodetabek, pantauan suhu maksimum tertinggi terjadi di Soekarno/Hatta 35°C, Kemayoran 35°C, Tanjung Priok 34,8°C, dan Ciputat 34,7°C. Demikian juga wilayah lain di Jawa, siang hari di Tanjung Perak suhu udara terukur 35°C.

Wilayah perkotaan terutama di kota besar umumnya memiliki suhu udara yang lebih panas dibandingkan bukan wilayah perkotaan. Sementara itu catatan kelembapan udara menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kisaran >80% - 100%, yang termasuk berkelembapan tinggi. Untuk Jabodetabek, periode April-Mei adalah bulan-bulan di mana suhu udara secara statistik berdasarkan data historis memang cukup tinggi, selain periode Oktober-November.

Pada musim kemarau suhu udara maksimum di Jakarta umumnya berada pada rentang 32-36°C. Udara panas gerah juga lebih terasa bila hari menjelang hujan, karena udara lembap melepas panas laten dan panas sensibel yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.

BMKG kemudian menghimbau agar masyarakat tidak panik dengan suasana gerah yang terjadi, tetapi tetap perlu menjaga kesehatan dan stamina sehingga tidak terjadi dehidrasi dan iritasi kulit.

“Banyak minum dan makan buah segar sangat dianjurkan, termasuk memakai tabir surya sehingga tidak terpapar langsung sinar matahari yang berlebih dan lebih banyak berdiam dirumah pada saat pemberlakuan PSBB,” pungkasnya.

Tags : Cuaca Panas , BMKG

Berita Terkait