Kejar Lompatan Teknologi, BMKG Investasi Lewat InaTEWS

| Sabtu, 06/06/2020 06:24 WIB
Kejar Lompatan Teknologi, BMKG Investasi Lewat InaTEWS Logo BMKG. (Foto: bmkggoid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Adanya peningkatan kondisi ekstrem alam yang menimbulkan fenomena anomali-anomali kebencanaan dan multihazard, serta ditambah dengan situasi pandemi Covid-19 membutuhkan lompatan inovasi teknologi yang semakin muktahir dengan manajemen big data yang handal.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyatakan telah menggandeng Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) sebagai langkah maju BMKG mengupgrade teknologi pencegahan dini bencana di Indonesia.

"BMKG melakukan investasi melalui InaTEWS untuk mengejar lompatan teknologi. Kapasitas storage 2018 setara dengan kapasitas yang ada di JMA tahun 1988 (ketinggalan 20 th) sebagai salah satu dasar untuk invest dalam mengejar lompatan teknologi, agar target tercapai yaitu peringatan dini tsunami dalam waktu 2 menit," ujar Dwikora saat Webinar, Jumat, 5 Juni 2020.

Dwikorita mengungkapkan bahwa sistem teknologi pasti ada kelemahannya, sehingga beliau mengingatkan bahwa jangan puas dengan sistem yang sudah dibangun sekarang, penting sekali untuk menggalakkan budaya Kearifan Lokal, mengingat tsunami cepat yang mengancam sebagian besar wilayah pesisir Indonesia.

“Terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 diharapkan adanya kolaborasi masyarakat sebagai komponen yang rentan terhadap bencana agar dapat beradaptasi dan mengantisipasi bencana gempa dan tsunami dengan prosedur kesehatan yang sesuai dengan standar Covid-19,” katanya.

Menurut Dwikorita, kondisi Pandemi Covid-19 ini memaksa untuk beradaptasi dengan mengubah pola perilaku dan pola hidup masyarakat. Perubahan ini tidak terbatas pada level masyarakat saja, tapi juga pada level intitusional maupun pemerintahan. Kewajiban untuk selalu menerapkan protokol Physical Distancing menjadi pertimbangan utama.

"Hal ini tentu menjadi perhatian kita bersama, mengingat dalam kondisi darurat bencana gempabumi dan tsunami, aktivitas mengungsi dan evakuasi cenderung akan memicu orang-orang untuk berkumpul dan saling berdekatan. Sehingga evakuasi dengan physical distancing menjadi sangat perlu diterapkan selama masa darurat Covid-19 ini,” pungkasnya.

Tags : BMKG , InaTEWS , Teknologi

Berita Terkait