Museum Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Kritik Tajam Dilayangkan ke Erdogan

| Senin, 13/07/2020 17:26 WIB
Museum Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Kritik Tajam Dilayangkan ke Erdogan Masjid Hagia Sophia di Turki (Doc: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Keputusan Turki untuk mengubah warisan sejarah Museum Hagia Sophia menjadi masjid menuai banyak kritikan terutama dari negara – negara Barat dan tokoh gereja.

Media surat kabar Jerman, Die Welt memberitakan para analis besar menyebut keputusan Erdogan ini sangat politis serta berupaya memecah belah oposisi di dalam negeri ketika dukungannya sedang merosot. Keputusan Erdogan ini juga dinilai hanya untuk memperluas basis dukungannya dari umat Islam.

Sementara itu Menteri Pembangunan Pedesaan Yunani, Makis Voridis dalam The Greek Times  melontarkan ancaman dengan menjadikan rumah Mustafa Kemal Ataturk, bapak Turki modern sekaligus presiden pertama, sebagai museum genosida.

Ia juga menyebut bahwa keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah hal yang "menjijikkan".

Hal senada diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Nikos Dendias yang meminta agar Komisi Eropa menyiapkan langkah tegas bagi Turki. Bahkan ia mengatakan akan berusaha membawa permasalahan tersebut dalam pertemuan di ranah global dan Yunani jelas memiliki kewajiban konstitusional untuk melindungi warisan sejarah tersebut.

Seorang peneliti di Institut Prancis untuk Studi Anatolia, Jean Marcou mengatakan putusan pengadilan Turki yang mencabut status Hagia Sophia sebagai museum pada Jumat lalu hanya akan menjauhkan Turki dari sekutu Barat-nya. Terlebih saat ini Turki dan Uni Eropa sedang berada di titik ketegangan atas peristiwa strategi pengeboran minyak kontroversial di Mediterania Timur.

Keputusan Erdogan ini juga disesalkan oleh petinggi gereja, Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin Tertinggi Vatikan, Ia mengatakan sangat sedih atas keputusan Turki yang mengubah status Hagia Sophia menjadi masjid.

Hagia Sophia awalnya merupakan sebuah Bangunan Gereja Kristen Ortodoks Yunani di tahun 360 M, pada Masa Kekaisaran Byzantium. Satu abad setelahnya, bangunan itu dibakar untuk kedua kalinya selama pemberontakan Nika terhadap Kaisar Justinian I, yang memerintah dari 527 hingga 565 M. Hagia Sophia kemudian selesai direnovasi pada 537 M dengan bantuan dari tata interior terkemuka pada masa itu.

Kemudian di tahun 1261, Hagia Sophia dikonversi oleh Tentara Salib menjadi katedral Katolik Roma di bawah Kekaisaran Latin, dan pada akhirnya dikembalikan lagi fungsinya menjadi Katedral Ortodoks.

Pada tahun 1453, Konstantinopel yang menjadi Ibu Kota Kekaisaran Byzantium ditaklukkan oleh Kekaisaran Ottoman di bawah pimpinan Sultan Mehmed II. Pada masa ini, Hagia Sophia kemudian dikonversi menjadi masjid.

Tahun 1931, Status Hagia Sophia menjadi masjid usai dan ditutup selama empat tahun. Bangunan tersebut dibuka kembali pada tahun 1935 dengan berstatus sebagai museum. Perubahan ini terjadi pada masa pemerintahan sekuler Mustafa Kemal Attaturk.

Tags : Hagia Sophia , Turki , Masjid

Berita Terkait