Indonesia Gencar Promosi Kopi di Jerman

| Selasa, 10/11/2020 10:17 WIB
Indonesia Gencar Promosi Kopi di Jerman Ilustrasi Kopi (foto: dongengkopi.id)

RADARBANGSA.COM - Ada kesamaan antara bangsa Indonesia dan Jerman. Keduanya penggemar kopi. Bedanya, bangsa Jerman meminum kopi 5.2 kg per orang per tahun, sementara kita di Indonesia hanya meminum kopi 1.13 kg per orang per tahun.  Tidak heran apabila Jerman adalah negara pengimpor biji kopi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.

Apakah orang-orang Jerman menyukai kopi Indonesia? Dari jumlah impor kopi di Jerman, peringkat satu adalah Brazil dan diikuti oleh Vietnam. Indonesia hanya berada di peringkat ke-9 dengan jenis kopi indikasi geografis arabika seperti Gayo, Lintong, Mandailing, Preanger, Bajawa dan Bali yang termasuk dalam specialty coffee. Di lain pihak, kopi Brazil dan utamanya Vietnam yang masuk ke pasar Jerman adalah robusta yang harganya lebih murah dari Arabika.

Namun, akses pasar kopi Indonesia di Jerman juga bukan hanya karena jenis yang diekspor adalah specialty coffee yang mahal tetapi juga pola promosi kopi Indonesia yang kurang agresif. Kini, KBRI Berlin mengembangkan strategi promosi kopi dengan beberapa cara.

Dubes RI Jerman, Arif Havas Oegroseno menyatakan, perlu edukasi kepada publik Jerman seperti pemasaran langsung di swalayan dengan cara yang unik tidak hanya dapat memperkenalkan kopi Indonesia tetapi juga mengubah cita rasa kopi di Jerman.

Dia pun menyiapkan 7 langkah terkait hal itu. Pertama, KBRI Berlin mengikuti kursus pengetahuan kopi dan menjadi barista di rumah coffee roastery paling besar di Berlin. Dubes RI Berlin dan staf telah memiliki sertifikat menjadi barista dari SCAE (Specialty Coffee Association Europe). Menjual kopi dengan memahami secara mendalam tentang kopi akan memberikan nilai tersendiri.

"Kedua, melakukan pertemuan virtual antara asosiasi kopi dan importir Jerman dengan asosiasi kopi dan eksportir Indonesia. Dalam acara ini, pembeli dan penjual diharapkan akan langsung bertemu dan membahas rencana ekspor impor," kata Arif seperti dilansir kemlu.go.id.

Ketiga, menyelenggarakan promosi bersama dengan dua pengusaha distributor kopi Indonesia yaitu My Bali Coffee dan PT Nabu Kopi Ranah Indonesia di dua pasar swalayan terbesar di Jerman yaitu EDEKA dan REWE.  Pola promosinya adalah EDEKA dan REWE menjual berbagai jenis kopi Indonesia di dalam jaringan swalayan mereka dan pengenalan rasa kopi dilakukan dengan coffee tasting di lobby Gedung serta di tempat parkir dengan mobil kombi klasik VW tahun 1960an yang disulap menjadi coffee combi.

"Saat ini sudah ada 330 swalayan EDEKA dan REWE yang menjual kopi Indonesia yang berdampingan langsung dengan kopi-kopi kompetitor Indonesia. Hasil promosi pola ini sangat terlihat, dimana lebih EDEKA dan REWE telah memesan ribuan ton kopi Indonesia," imbuh Arif.

Keempat, promosi kopi melalui Jazz Radio di Jerman dimana para radio DJ akan disuguhi kopi Indonesia dan dilanjutkan dengan wawancara tentang kopi Indonesia.

Kelima, promosi kopi bersama dengan coffee roastery Jerman yang memiliki pangsa pasar tersendiri di Jerman. Keenam, promosi kopi di acara global Hannover Messe 2021, suatu pameran industri dan otomasi terbesar di dunia yang dihadiri 200.000 orang dalam waktu satu minggu.

Ketujuh, promosi kopi di industri kapal pesiar Jerman. Promosi ini memerlukan pendekatan dan strategi tersendiri. "Tujuh strategi tersebut mungkin yang pertama kalinya dilakukan oleh perwakilan RI di luar negeri. Hal ini dilakukan untuk mengkaitkan secara langsung antara kebiasaan cita rasa masyarakat Jerman dengan ketersediaan kopi Indonesia di pasar swalayan Jerman," tukasnya.

 

Tags : Kemlu , Kopi , Jerman

Berita Terkait