Ganjar dan Romo Kiai Jateng Sepakat Perangi Radikalisme Lewat Medsos

| Kamis, 17/12/2020 09:23 WIB
Ganjar dan Romo Kiai Jateng Sepakat Perangi Radikalisme Lewat Medsos Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyapa Pengasuh Ponpes Girikusumo, KH. Munif Zuhri (foto istimewa)

RADARBANGSA.COM - Radikalisme menjadi salah satu ancaman bangsa Indonesia yang harus terus diperangi. Demi mewujudkannya, sejumlah romo kiai pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah, Rektor dan akademisi serta kalangan muda mendiskusikannya di Pondok Pesantren Girikusumo Mranggen Kabupaten Demak.

Hasil rekomendasi diskusi disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar yang hadir di akhir acara dengan senang menerima masukan dan rekomendasi dari para alim ulama serta cendekiawan itu.

Sejumlah rekomendasi tentang isu-isu kebangsaan disampaikan mereka kepada Ganjar. Salah satunya adalah jihad di media sosial guna melawan gerakan dan paham radikalisme yang marak bersebaran di dunia maya dan media sosial.

"Pertemuan ini kami gunakan untuk membahas berbagai persoalan bangsa sekaligus mengajak semua melakukan jihad kebangsaan. Membahas persoalan aktual bangsa dan memberikan pesan-pesan Islam yang rahmatan lil`alamin kepada masyarakat agar semuanya sadar bahwa Islam itu bukan agama yang menakutkan, sumber konflik yang itu tidak kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," kata salah satu peserta, KH Muhammad Adnan, Rabu, 16 Desember 2020.

Mantan Ketua PWNU Jawa Tengah itu menerangkan, jalan satu-satuya untuk melawan adalah dengan jihad di dunia medsos. Jihad di sini bukan dimaknai perang, melainkan upaya penanaman nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil`alamin.

"Masyarakat sekarang begitu mudah terpengaruh berita-berita atau informasi di media sosial. Dunia itu memang sudah dikuasai kaum-kaum radikalis, yang mengajarkan semua serba haram, menakutkan dan lainnya. Gerakan-gerakan radikalisme sudah menguasai media itu, sehingga meracuni masyarakat dan membuat bingung seolah-olah mereka yang paling benar," jelasnya.

Untuk itulah diperlukan upaya untuk melawan narasi-narasi negatif itu dengan cara yang sama. Nantinya, sejumlah Romo Kyai akan diminta petuah dan nasehatnya tentang isu-isu aktual, kemudian disebarkan menggunakan teknologi digital yang ada.

"Makanya kami gandeng akademisi dan generasi muda. Jadi kontennya dari Romo Kiai, nanti hasilnya diolah oleh kampus dan generasi muda untuk disampaikan pada masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Ganjar sendiri mendukung penuh usulan Romo Kiai dan akademisi itu. Menurutnya, ulama dan akademisi Jateng sudah berinisiatif untuk bicara persoalan bangsa dan membahas kondisi-kondisi kekinian dengan terbuka.

"Mereka merespon keprihatinan pada sektor pendidikan, idiologi angsa dan negara. Beliau-beliau ingin memberikan kontribusi dan mudah-mudahan rekomendasi yang disampaikan ini bisa kami jadikan panduan dalam menyusun kebijakan," katanya.

Tags : Radikalisme , Ganjar Pranowo , Jawa Tengah

Berita Terkait