PBNU Harap Kiai Sepuh di Pesantren Tak Ragu Divaksin COVID-19

| Jum'at, 19/02/2021 20:25 WIB
PBNU Harap Kiai Sepuh di Pesantren Tak Ragu Divaksin COVID-19 Logo Nahdlatul Ulama. (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan dr Syahrizal Syarif berpesan kepada para kiai dan pengasuh pesantren yang sudah sepuh berusia di atas 70 tahun, tidak perlu ragu-ragu terhadap vaksinasi.

“Vaksin COVID-19 (produksi) Sinovac tidak diragukan. Sudah aman sekali. Bahkan di Brasil, penerima vaksin pertamanya adalah seorang nenek-nenek berusia 102 tahun, namanya Fransisca Alves Xavier. Jadi maksud saya, kiai-kiai yang berusia di atas 70 tahun itu tidak usah ragu terhadap vaksinasi,” kata Syahrizal, dilansir dari nu.or.id, Jumat, 19 Februari 2021.

Berdasarkan riset ilmiah, jelasnya, rentang waktu vaksinasi untuk kalangan lanjut usia dari dosis pertama ke dosis kedua adalah 28 hari. Berbeda dengan kelompok berusia 18-59 tahun yang berjarak selama 14 hari.

Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini juga berharap agar semua pesantren, baik pengasuh maupun guru-gurunya, tidak menolak vaksinasi COVID-19. Sebab, proses vaksin sejak awal berbasis ilmiah. Sudah dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma, serta dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Syahrizal, vaksinasi untuk para kiai dan nyai sepuh di pesantren bukan hanya bertujuan untuk melindungi warga pesantren, tetapi juga dapat memberikan perlindungan kepada warga sekitar pesantren dari wabah COVID-19. “Guru-guru pesantren itu masuk ke dalam kategori pelayan publik. Jadi pemberian vaksinasi ini kepada semua pengajar yang ada di pesantren serta kepada kiai-kiai, nyai, dan kelompok lansia yang ada di pesantren,” tuturnya.

Ia merasa sangat yakin, jika vaksinasi COVID-19 dilakukan di pesantren dan diberikan kepada pengasuhnya yang sudah berusia di atas 70 tahun, maka akan terjadi penurunan angka kematian atau kasus COVID-19 dengan gejala berat dan kritis.

Saat ini, tuturnya, angka kematian di kalangan kiai, nyai, dan warga pesantren sangat tinggi dibandingkan dengan angka normal kematian sebelum COVID-19. Karena itu, ia berharap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian khusus kepada pesantren, soal vaksinasi Covid-19 yang harus disegerakan.

“Saya berharap pemerintah memberikan perhatian khusus memprioritaskan dan mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi kepada kelompok lansia di pesantren. Mudah-mudahan vaksin bisa dilaksanakan secara luas, secara merata, dan dilaksanakan dalam waktu secepatnya,” ucapnya.

Tags : PBNU , Pesantren , Kiai Sepuh , Vaksinasi , COVID-19

Berita Terkait