Kemendikbud-BNSP Teken 149 Skema Sertifikasi Bagi Mahasiswa Vokasi

| Jum'at, 26/03/2021 13:59 WIB
Kemendikbud-BNSP Teken 149 Skema Sertifikasi Bagi Mahasiswa Vokasi Ketua BNSP, Kunjung Masehat menghadiri penandatanganan skema sertifikasi nasional LSP P1 pendidikan tinggi vokasi (foto istimewa)

RADARBANGSA.COM - Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mengapresiasi proses penyusunan skema sertifikasi nasional bagi 149 skema sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa vokasi yang dilaksanakan secara kolektif oleh LSP P1 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV).

Ketua BNSP, Kunjung Masehat menyatakan, terobosan ini membuat proses penyusunan skema yang biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun dapat terselesaikan dalam waktu kurang dari setahun.

"Penyusunan skema yang dilakukan vokasi bersama industri ini adalah kemajuan yang luar biasa. Selama ini kita sering kesulitan membandingkan kompetensi mahasiswa karena untuk satu skema saja bisa berbeda antar perguruan tinggi. Skema sertifikasi yang dibuat berdasarkan pada demand driven ini sangat cocok bagi penguatan pendidikan vokasi," kata Kunjung Masehat dalam Penandatangan 149 skema sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa vokasi, Kamis, 25 Maret 2021.

Kunjung menambahkan, di masa mendatang permintaan skema sertifiksi akan semakin banyak dari industri. Dia berharap dalam waktu enam bulan ke depan akan aada skema-skema sertifikasi nasional lainnya yang bisa disahkan bersama Kemendikbud, khususnya untuk D-3 dan D-4 di sektor lainnya.

"Pendidikan vokasi dengan adanya Ditjen Pendidikan Vokasi mengalami banyak kemajuan signifikan. Namun tantangannya adalah pada jaminan kualitas itu sendiri. Maka dari itu sinergi yang sudah terjalin antara pendidikan vokasi dan industri perlu terus dipelihara," tambahnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto menyebutkan sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) merupakan salah satu poin paket link and match keterlibatan DUDI di segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi.

Paket link and match ini terdiri atas minimal 8+i poin yang bertujuan menguatkan kemitraan serta penyelarasan dengan industri, di antaranya kurikulum yang disusun bersama industri, pembelajaran berbasis project riil dari industri, dosen tamu/expert dari industri, magang, dan sertifikasi kompetensi.

Sertifikasi kompetensi inilah yang kemudian menjadi upaya sekaligus jaminan penyiapan sumber daya manusia (SDM) unggul vokasi bagi industri di masa depan. “Link and match sudah kita sepakati menjadi menu dan strategi besar untuk vokasi bersama industri," kata Wikan.

Oleh karena itu, Kemendikbud dan BNSP menandatangani 149 skema sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa vokasi. Penyusunan skema sertifikasi nasional ini difasilitasi melalui Program Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan Tinggi Vokasi Berstandar Industri yang diluncurkan oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) pada tahun 2020 lalu.

Penyusunan skema sertifikasi nasional difokuskan pada lima sektor prioritas, meliputi permesinan, konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, dan care service pada level 5 dan 6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), atau setara dengan jenjang D-3 dan D-4. Skema ini akan menjadi instrumen dalam proses sertifikasi kompetensi yang dapat digunakan secara nasional di seluruh LSP P1 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV).

 

Tags : BNSP , Sertifikasi Kompetensi , Vokasi , Kunjung Masehat

Berita Terkait