Darurat Covid, Gus Muhaimin: Cara dan Sistem Kerja Kemenkes Harus Berubah
RADARBANGSA.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini belum mampu dikendalikan meski sudah diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Pulau Jawa dan Bali serta sejumlah daerah lain di luar dua pulau itu.
Saat ini tercatat kasus baru Covid-19 di Indonesia menyentuh angka 50.000 setiap harinya. Pada Sabtu, 17 Juli 2021 kemarin, pemerintah mencatat ada penambahan 51.952 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 2.832.755 kasus.
Sementara itu, ada penambahan 1.092 kasus kematian, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 72.489. Kemudian, ada 27.903 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga totalnya menjadi 2.232.394. Kasus aktif Covid-19 di Tanah Air, per kemarin mencapai 527.872 kasus.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar sangat prihatin melihat kondisi tersebut. Pria yang karib disapa Gus Muhaimin mendesak pemerintah untuk melakulan lompatan kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19.
“Hari-hari ini kita harus bisa melakukan lompatan. Masa Darurat memerlukan cara kerja darurat. Kecepatan, percepatan, wajib menjadi indikator kunci,” kata Gus Muhaimin di laman Instagram pribadinya, Minggu, 18 Juli 2021.
Untuk mewujudkannya, Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra itu secara khusus meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengubah cara kerja dalam menangani Covid-19.
“Maka, cara kerja dan sistem kerja Kemenkes harus berubah. Dari cara kerja masa damai menjadi cara kerja Darurat, masa kerja perang di mana cara kerja, tata laksana dan hasil kerja harus 2-3 kali lebih cepat ketimbang masa normal. Tanpa itu Kemenkes menjadi bagian dari persoalan. Bukan bagian dari Solusi,” tegas Gus Muhaimin.
Menurut Gus Muhaimin, sudah waktunya pemerintah membuat lompatan kesehatan. Termasuk dalam konteks pengadaan vaksin. Indonesia, kata dia, tidak boleh bergantung kepada satu jenis vaksin.
“Satu jenis vaksin tidak cukup, saya ulangi, tidak cukup. Kita perlu memperbanyak ketersediaan vaksin-vaksin yang lebih efektif dan lebih kuat. Maka saya mendrong pemerintah, sebagai tindakan mendesak untuk mempercepat ketersediaan vaksin,” tukas Gus Muhaimin.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Presiden Jokowi dan Presiden ADB Masatsugu Bahas Kerja Sama Transisi Energi
-
Bertemu Elon Musk, Presiden Jokowi Bahas Kerja Sama Pengembangan Investasi Digital
-
Kemenkes Apresiasi BPJS Kesehatan dalam Mengontrol Pengeluaran Biaya Pelayanan Kesehatan
-
Tingkatkan Kapabilitas SDM, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
-
Melalui Blok Rokan dan Mahakam, Pertamina Berhasil Tingkatkan Penyediaan Energi