Nur Nadlifah Kritisi Soal Kebijakan Penumpang Pesawat Wajib Test PCR

| Sabtu, 23/10/2021 09:09 WIB
Nur Nadlifah Kritisi Soal Kebijakan Penumpang Pesawat Wajib Test PCR Anggota DPR RI Komisi IX yang juga Anggota Baleg DPR, Nur Nadlifah (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Nur Nadlifah mempertanyakan keputusan pemerintah mewajibkan pelaku perjalan domestik atau penumpang pesawat udara untuk menyertakan hasil pemeriksaan negatif Covid-19 dengan skema PCR.

“Ini kebijakan aneh. Percuma masyarakat diajak menyukseskan vaksinasi tapi kenyataan di lapangan masyarakat masih dibebankan dengan tes PCR. Seharusnya masyarakat tidak dibebankan dengan hal-hal yang mestinya tidak perlu dilakukan," ujar Nadlifah dilansir laman dpr, Jumat 22 Oktober 2021.

Nur Nadlifah menyarankan, Pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang tidak bertolak belakang dan menimbulkan spekulasi publik mengenai konspirasi Covid-19 ini.

“Kenapa saya bilang aneh, kita selama ini berjuang mati-matian mengajak masyarakat untuk mau divaksin sehingga herd immunity tercapai. Setelah perlahan itu diterima oleh publik, justru pemerintah sendiri yang merusaknya," ungkapnya.

"Contohnya kebijakan penumpang pesawat wajib PCR. Publik jadi berpikir, oh vaksin itu proyek bisnis kesehatan. Percuma vaksin wong masih wajib tes PCR," sambungnya.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai bila Keputusan Mendagri Nomor 53 Tahun 2021 tentang PPKM yang mewajibkan tes PCR untuk perjalanan Jawa-Bali, bertolak belakang dari keinginan pemerintah sendiri yang sedang bekerja keras melakukan percepatan pemulihan ekonomi.

"Masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dan sudah menerima vaksin dosis kedua cukup menggunakan rapid antigen," katanya.

Meski saat ini sudah ada batas tertinggi harga tes PCR, Nadlifah mengatakan bagi kebanyakan masyarakat masih tergolong mahal, "Biaya tes PCR bisa 50 persen dari harga tiket pesawat,” tutupnya.

Tags : PCR , Penumpang Pesawat

Berita Terkait