Akhir Tahun, Pemerintah Terus Pantau Potensi Kenaikan Harga Pangan

| Jum'at, 03/12/2021 20:18 WIB
Akhir Tahun, Pemerintah Terus Pantau Potensi Kenaikan Harga Pangan Harga pangan seperti cabe, bawang merah dan daging mulai turun usai lebaran idul fitri di pasar. (Foto: Ilustrasi)

RADARBANGSA.COM - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, Pemerintah memperkirakan inflasi tahun 2021 berada pada kisaran 1,9 persen (year on year/yoy).

"Prediksi ini melihat laju inflasi November sebesar 1,75 persen (yoy), meningkat dari angka Oktober 1,66 persen (yoy)," kata Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulisnya, Jumat 3 Desember 2021.

Febrio Kacaribu menyampaikan inflasi masih berpotensi menguat secara bertahap seiring dengan perkembangan positif mobilitas masyarakat pascapelonggaran PPKM. Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan menjadi momen peningkatan konsumsi sehingga dapat mendorong kenaikan inflasi. 

"Namun, potensi tekanan inflasi lebih tinggi diperkirakan akan relatif minimal seiring dengan kebijakan Pemerintah menghapus libur Nataru serta penerapan kebijakan pengetatan PPKM di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya. 

 

Menurut Febrio, naiknya mobilitas masyarakat pascakebijakan pelonggaran PPKM secara bertahap berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat secara umum. Selain itu, tekanan harga di tingkat produsen diperkirakan mulai diteruskan pada harga konsumen meskipun masih terbatas. 

Lebih lanjut Febrio menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga akses pangan masyarakat miskin dan rentan dengan tetap melakukan penyaluran bantuan sosial pangan serta melakukan stabilisasi harga pangan pokok, terutama beras.

"Pemerintah pusat dan daerah juga terus memantau potensi kenaikan harga pangan di akhir tahun mengingat faktor masuknya musim penghujan dan momen perayaan Nataru," katanya.

Tags : Pangan , Kemenkeu